Ke Rumah Sakit, Uber Jadi Pilihan Dibanding Ambulans

Ilustrasi perusahaan jaringan transportasi, Uber
Sumber :
  • REUTERS/Neil Hall

VIVA – Layanan transportasi daring, Uber, makin jadi pilihan di Amerika Serikat, termasuk di situasi genting dan darurat. 

Panglima TNI Geram Danramil Ditembak OPM, Iran Punya Hak Balas Dendam ke Israel

Studi untuk seluruh wilayah di Amerika Serikat menunjukkan, makin banyak orang di Negeri Paman Sam yang memilih menggunakan Uber dibanding mobil ambulans untuk menuju ke rumah sakit.

Dikutip dari CBC News, Senin 18 Desember 2017, dalam studinya, duo profesor yaitu asisten profesor ekonomi Universitas Kansas, Inggris, David Slusky dan penulis lainnya Leon Moskatel dari Scripps Mercy Hospital mengukur berapa tingkat penggunaan ambulans di seluruh kota AS secara nasional. 

Detik-detik Polisi Setop Ambulans Lawan Arus One Way, Ternyata Bukan Bawa Pasien Sakit

Mereka menemukan tingkat penggunaan ambulans yaitu 766 kota di Amerika Serikat dari 43 negara bagian di Negeri Paman Sam selama 2013-2015. Dalam studi, keduanya menemukan Uber memasuki pasar secara sporadis selama beberapa tahun belakangan ini. 

Konsekuensinya, sejak hadirnya layanan Uber, pada kurun waktu tersebut penggunaan layanan ambulans makin menurun. Data studi menunjukkan tingkat penggunaan ambulans menurun tujuh persen. 

Ini Baru Orang Kaya! Belanja ke Mall Bawa 20 Mobil Mewah dan Ambulans

"Banyak pasien tak butuh sesuatu yang melanggar aturan lalu lintas dan tak butuh sesuatu yang dikelola paramedis dengan peralatan mewah," ujar Slusky. 

Studi itu menemukan para pasien lebih memilih Uber karena dipandang lebih hemat dan ‘menyelamatkan’ uang mereka. Dengan menggunakan ambulans ke rumah sakit, pasien merasa pengeluaran layanan kesehatan mereka malah membengkak, pasien harus membayar petugas medis dan petugas ambulans.

Selain itu, perjalanan menggunakan ambulans akan memotong klaim asuransi mereka, nilainya bisa ratusan hingga ribuan dolar AS. 

Untuk itu, Uber menjadi pilihan. Dengan menggunakan Uber, pasien bisa fokus untuk istirahat, sedangkan sang sopir berjuang ke rumah sakit. 

Kemungkinan alternatif penurunan penggunaan ambulans yaitu, orang yang perlu perawatan darurat, namun tak ingin naik ambulans, sekarang ada alternatif kendaraan yakni Uber. 

Selain soal biaya, studi menemukan, Uber dipandang mengurangi waktu tunggu dibanding ambulans yang lama. Dengan waktu tunggu yang tak lama berarti bisa lebih cepat ke rumah sakit. 

"Waktu yang molor beberapa menit secara drastis bisa berdampak pada kondisi pasien," kata studi itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya