Mengapa Indonesia Butuh Blockchain, Begini Penjelasannya

Ilustrasi perjanjian bisnis.
Sumber :
  • CryptoCurry

VIVA – Teknologi Blockchain dinilai sebagai suatu hal yang tidak bisa dihindari. Apalagi, teknologi ini menjanjikan efisiensi dan transparansim, sehingga memberikan dampak positif.

Blockchain Bisa Tangkal Hoax, Begini Cara Kerjanya

Hal itu dikatakan, karena basis data global online Blockchain bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Inilah mengapa Blockchain dikatakan lebih transparan.

Ibaratnya seperti buku kas induk di bank yang mencatat semua transaksi nasabah, hal ini yang dilakukan Blockchain.

Mengungkap 'Dapur' Blockchain yang Diklaim Tak Bisa Diretas

Hanya saja, apabila buku kas induk cuma boleh dilihat dan dicek oleh pihak berwenang di bank, maka semua transaksi lewat Blockchain bisa dilihat oleh semua penggunanya.

Teknologi ini dapat mendesentralisasi kepercayaan dari pihak yang menerapkan sistem tersebut.

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Co-Founder Blockchain Zoo, Pandu Sastrowardoyo mengatakan, teknologi blockchain bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu
kalangan industri perbankan dalam era digital saat ini.

"Singkatnya, Indonesia butuh blockchain karena punya banyak kelebihan," kata dia di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2017.

Ia mengingatkan satu hal yang masih belum disadari oleh orang Indonesia bahwa Bitcoin itu memang Blockchain, tapi Blockchain bukanlah Bitcoin.

Selain itu, Pandu mengaku tingkat kebocoran data jauh lebih rendah dibanding dengan pusat data biasa.

Anti-fraud

Penerapannya berupa sistem server sendiri dari masing-masing bank, yang 'diikat' dengan Blockchain, serta untuk update sistem juga dapat dilakukan dengan mudah.

"Penggunaan sistem ini dapat mengefisiensikan proses dalam transaksi keuangan. Sejatinya, Blockchain juga dapat digunakan oleh berbagai sektor atau industri, selain perbankan, yang membutuhkan proses pencatatan dan validasi," paparnya.

Pandu juga menegaskan kalau perusahaannya, Blockchain Zoo, merupakan perusahaan asli Indonesia yang berkantor pusat di Ubud, Bali.

"Kami satu-satunya persusahaan konsultan di Indonesia yang hanya fokus di blockchain consulting, technologically agnostic, dan sama sekali tidak bermain di cryptocurrency dan trading," ungkap Pandu, mempertegas.

Belum lama ini, Otoritas Jasa Keuangan menggandeng Blockchain Zoo untuk menggelar pelatihan pengaplikasian Blockchain kepada 13 bank pembangunan daerah yang tergabung dalam Asbanda.

"Kami memberikan materi beberapa aplikasi Blockchain di antaranya Anti-Fraud, Letter of Credit, Audit & Compliance, Supply Chain Management, dan bahkan, ATM Switching bisa kita buat dalam Blockchain," tutur Pandu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya