Hujan Meteor Leonid Siap Beraksi 17 November 2017

Hujan meteor Leonid 2012
Sumber :

VIVA – Bersiaplah! Dua hari lagi akan ada atraksi alam berupa hujan meteor Leonid. NASA menggambarkan Leonid sebagai meteor dengan gerak paling cepat.

Hujan Tak Biasa Bakal Terjadi Mulai Dini Hari

Dilansir melalui Express.co.uk, NASA memberikan informasi bahwa para penikmat bintang bisa melihat dengan jelas pemandangan ini. Badan luar angkasa AS itu mengatakan bahwa hujan meteor Leonid mampu menampilkan atraksi sebanyak 10 sampai 15 meteor per jam di waktu puncak.

Jumlah ini memang tergolong sedikit jika dibanding hujan meteor lainnya sepanjang tahun. Namun, kata NASA, meteor Leonid memiliki cahaya yang paling terang, bahkan kerap mengeluarkan beberapa warna cahaya.

Siap-siap, Hujan Tidak Biasa Akan Terjadi pada 3-4 Januari 2024

Hujan meteor Leonid dijadwalkan akan mencapai puncaknya pada 17 November malam sampai 18 November menjelang fajar. Namun pergerakan hujan meteor itu akan terus berlangsung sampai bulan depan, dengan kapasitas satu sampai dua meteor yang tidak bisa ditentukan waktunya.

NASA menyarankan, bagi mereka yang ingin melihat hujan meteor ini harus rela bergadang sampai menjelang matahari terbit di tanggal 18 November. Waktu terbaik untuk bisa melihat hujan meteor Leonid adalah saat dini hari sampai sebelum fajar.

Coming Soon! Fenomena Astronomi Hujan Meteor Pekan Ini

"Untuk memaksimalkan jarak pandang, carilah wilayah yang berlokasi di pedalaman, di mana tidak terlalu banyak polusi cahaya, baik lampu rumah maupun penerangan jalan atau gedung. Arahkan tubuh dan kaki Anda ke timur, berbaringlah dan lihat ke atas, amati seluruh langit sejauh mata memandang," ujar pihak NASA.

Dijelaskan NASA, mata kita harus dibiasakan dahulu untuk melihat langit. Butuh waktu sekitar 30 menit dalam kegelapan langit sampai mata bisa beradaptasi dan mulai bisa melihat meteor. 

"Bersabarlah. Pertunjukan alam itu akan berlangsung sampai subuh sehingga anda punya banyak waktu untuk mendapatkan kesempatan melihat hujan meteor leonid," lanjut NASA.

Diketahui, meteor Leonid berasal dari konstelasi Leo. Setiap 33 tahun sekali, ribuan meteor terbakar di langit dari fenomena yang disebut Badai Leonid. Badai itu pernah hadir pada 2003 dan tidak akan muncul lagi sampai 2036 nanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya