WeChat Rasis ke Orang Kulit Hitam, Akhirnya Mohon Ampun

Ilustrasi WeChat.
Sumber :
  • Reuters/Petar Kujundzic

VIVA.co.id – Aplikasi pesan instan populer di Tiongkok, WeChat memohon ampun kepada pengguna atas kesalahan sistem mereka menerjemahkan kata dengan rasis. WeChat memiliki algoritma dan sistem kecerdasan buatan, yang membantu memahami konteks percakapan penggunanya. Namun sistem kecerdasan buatan WeChat malah melakukan kesalahan, menerjemahkan kata 'orang asing berkulit hitam' dengan sebutan 'N-word'. 

Tak Sabar Antre di Kasir, Pria Ini Ujar Hinaan Rasis di Malaysia

Dikutip dari Sixthtone, Jumat 13 Oktober 2017, kejadian rasis ini menimpa direktur teater Amerika yang tinggal di Shanghai, Ann James. Kala itu dia sedang berbincang dengan kolega Tiongkok di WeChat. Dalam percakapan itu, James mengabarkan kepada koleganya bahwa dia akan datang terlambat. 

Biasanya, James yang memang berkulit hitam mengetikkan percakapannya dalam bahasa Inggris, dan kemudian menggunakan fitur penerjemah WeChat untuk membaca balasan dari rekannya dalam bahasa Tiongkok. 

Kalkulator Ini Dipaksa Pakai Windows 10, Begini Jadinya

James terkejut, saat melihat terjemahan pesan berikutnya yang muncul dalam bahasa Inggris muncul, "The Nigger is late". Di Amerika Serikat, penggunaan kata tersebut tergolong sangat rasis, sama saja dengan merendahkan orang kulit gelap. "Saya merasa ngeri," kata James. 

James menuturkan, dia awalnya ragu koleganya membalas pesannya dengan kata rasis tersebut. Kemudian kolega lainnya memastikan pesan asli dalam bahasa Tiongkok yang dikirimkan menggunakan kata yang netral, 'hei laowai' yang artinya adalah 'orang asing berkulit gelap'. Namun sistem kecerdasan buatan WeChat menerjemahkan dengan kata yang rasis tersebut.

Pendiri Android Pamer Ponsel Baru, Jangan Kaget Antimainstream Banget

James mengaku merasa mendapat diskriminasi dengan balasan tersebut. 

"Jika Anda orang kulit hitam di Tiongkok, Anda telah menghadapi beberapa kegilaan. Saya tahu ada banyak keganjilan dan ketidaktahuan tentang orang kulit hitam," ujar James dikutip dari situs berita lokal, Sixth Tone

Mengetahui ada yang salah dalam terjemahan tersebut, WeChat langsung sigap dan memohon maaf atas kesalahan yang terjadi. 

"Kami sangat meminta maaf atas penerjemahan yang tak pantas itu. Setelah menerima masukan dari pengguna, kami dengan segera memperbaiki masalah tersebut," kata juru bicara WeChat. 

Dalam serangkaian percobaan, sistem penerjemahan WeChat tak konsisten. Beberapa kali menggunakan kata netral untuk konteks yang positif, tapi WeChat menerjemahkan dengan cacian untuk konteks hal negatif misalnya 'terlambat' atau 'malas'.       

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya