VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh dianggap bagus untuk menjadi Menkominfo mendatang. Sosok M Nuh dinilai memahami industri telekomunikasi.
Menurut Direktur Utama PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) Hasnul Suhaimi sosok M Nuh dinilai bagus karena memahami industri. Selain itu, M Nuh juga mau mendengarkan keluhan industri dan bisa memutuskan kebijakan.
"Beliau pintar, profesor di bidang elektro, komunikatif dan dekat dengan industri," katanya kepada VIVAnews di Jakarta Senin 12 Oktober 2009.
Dia menekankan tantangan bagi Menkominfo lima tahun mendatang adalah bagaimana agar internet bisa merata di Indonesia dengan biaya yang murah. Hal itu dikarenakan biaya yang tinggi. Selain itu internet juga merupakan produk baru dibanding telepon seluler.
"Bagaimana frekuensi dengan kecepatan tinggi dan harga murah bisa dijalankan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, harga investasi internet masih belum seimbang. Dia mencontohkan untuk biaya 3G per tahun biaya yang dikenakan Rp 160 miliar. "Seharusnya bisa di bawah Rp 100 miliar," katanya.
Dulunya biaya investasi sambungan telepon (suara) lebih mahal, sehingga biaya yang dikenakan untuk telepon mahal. Saat ini operator sudah bisa menurunkan biaya menelpon. Sebaliknya, saat ini biaya untuk fasilitas data seperti 3G mahal sehingga konsumen harus menanggung biaya yang mahal pula.
Sementara untuk jumlah pelanggan operator seluler saat ini sebesar 160 juta pelanggan, yang akan naik menjadi 220-230 juta. "Jadi masih ada pertumbuhan, setelah itu akan berhenti karena sudah jenuh," katanya.
M Nuh diperkirakan masih akan dipertahankan dalam susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II di bawah kepemimpinan SBY dan Boediono 2009-2014. SBY sendiri akan mengumumkan susunan kabinet pada 21 Oktober 2009 atau sehari setelah pelantikan.
heri.susanto@vivanews.com
Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024
Pendapatan bersih Rukun Raharja meningkat sebesar 67 persen menjadi US$61,6 juta pada kuartal I-2024.
