#Siberkreasi Usulkan Literasi Digital Masuk Kurikulum

Aksi Kampanye Anti Hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Gerakan Nasional Literasi Digital #Siberkreasi mengusulkan agar konten literasi digital masuk dalam kurikulum pendidikan. 

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Tak tanggung-tanggung, kurikulum dimulai dari pra-sekolah hingga perguruan tinggi.

"Untuk draf kurikulumnya saat ini sedang kita persiapkan dengan mensinergikan bahan-bahan yang dimiliki komunitas serta pegiat literasi digital. Setelah itu kita akan sampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Ketua Umum Gerakan #Siberkreasi, Dedy Permadi di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Ia menjelaskan, kurikulum literasi digital seyogyanya diterapkan guna mengedukasi masyarakat untuk bijak, cerdas dan cermat memilah informasi yang beredar di internet.

Penetrasi internet berkembang, tapi menurut Dedy, hal itu tidak diimbangi pendididikan cara menggunakan internet pada terapan kehidupan. Ini disebut juga dengan literasi digital.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Pada akhir tahun ini gerakan #Siberkreasi mematok kurikulum literasi digital dirangkumkan. Dedy mengatakan, Indonesia cukup ketinggalan edukasi literasi digital.

Ia menyebut negara-negara G20, sebagian besar sudah mempunyai program yang komprehensif untuk literasi digital.

"Kemudian di Selandia Baru juga sudah punya kurikulum literasi digital sejak SD sampai SMA. Sementara di Indonesia, program yang komprehensif belum ada. Padahal, kebutuhan literasi digital di Indonesia sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya