Suami BCL Ungkap Kelemahan Startup Indonesia

Bunga Citra Lestari (BCL) dan Ashraf Sinclair.
Sumber :
  • VIVA/ Shalli Syartiqa

VIVA.co.id – Artis dan suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair mengatakan, perusahaan rintisan (startup) di Indonesia masih menemui banyak permasalahan.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Ia mencontohkan keberadaan teknologi keuangan (financial technology/fintech) untuk mendukung cashless atau transaksi nontunai. Ashraf mengklaim bahwa fintech masih belum tumbuh banyak di Indonesia.

"Di sini belum punya akses besar untuk pemanfaatan kartu kredit seperti e-wallet atau mobile payment. Tidak ada disruption (perubahan untuk menghadirkan masa depan ke masa kini)," katanya di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa 26 September 2017.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Meski begitu, Ashraf, yang merupakan Venture Partner dari "500 Startups" ini, menyatakan bahwa ekosistem startup di Indonesia sudah lengkap dan sudah besar.

Akan tetapi masih kurang edukasi di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam hal model bisnis.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

"Apa yang dibutuhkan saat ini adalah edukasi untuk startup. Banyak UMKM yang masih bergerak dengan model bisnis konvensional, dan tidak tahu apa itu venture capital," ungkapnya.

Untuk itu, Ashraf mendorong pembukaan dana dari luar negeri agar ekosistem startup lokal menjadi lebih besar.

"Misalkan, saya punya startup di Indonesia, dan ternyata model bisnisnya bisa diterapkan di Malaysia. Begitu pula sebaliknya. Seperti Grab lah," papar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya