Inikah Penyebab Investor Lokal Ogah Danai Startup Tanah Air?

Delapan startup Indonesia yang berguru ke markas Google di AS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Pemerintah tengah gencar mendatangkan investor asing untuk mendanai perusahaan rintisan (startup) Tanah Air. Lantas, mengapa investor lokal tidak digaet?

Cara Menikmati Ramadhan Bersama Google

Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan para investor lokal kurang tertarik untuk memberikan pendanaan bagi startup Tanah Air.

Salah satunya karena kurangnya kisah sukses yang bisa dijadikan contoh (role model) dan ada anggapan bahwa investasi di negara lain seperti Singapura bisa lebih menguntungkan.

Nasida Ria Kolab Bareng JKT48 Bertemakan Ramadhan

Meski begitu, ia mengaku saat ini sudah ada beberapa pengusaha besar yang ingin mendanai keberlangsungan bisnis startup lokal.

“Ada. Sudah mulai banyak konglomerat kita berinvestasi. Tapi memang mayoritas baru memberi pendanaan di tahap awal," kata Willson di Jakarta, Selasa 19 September 2017.

Terpopuler: Persib Bandung Rekrut Eks Karyawan Google, Lisa Rumbewas Meninggal Dunia

Pada kesempatan yang sama, Partner AT Kearney, sebuah lembaga riset pasar, Alessandro Gazzini, mengaku optimistis kalau para investor modal ventura (venture capital/VC) tetap komitmen mendanai startup lokal.

Hal ini karena potensi pasar Indonesia yang masih akan tumbuh, sehingga kebutuhan akan para pengembang atau insinyur bidang piranti lunak turut meningkat.

Empat Poin

"Harus ada dukungan sangat kuat untuk menciptakan talenta-talenta agar startup bisa memenuhi permintaan pasar," katanya. Gazzini mengaku bahwa Amerika Serikat hingga kini masih menjadi pusat startup dunia.

Kendati demikian, investasi di Asia tumbuh sangat pesat terutama dari China, India, dan Asia Tenggara. "Nah, negara dengan pertumbuhan startup paling pesat di Asia Tenggara itu dua, Singapura dan Indonesia," tegasnya.

Gazzini juga melakukan analisa mendalam tentang lanskap investor modal ventura dan aliran investasi, disertai sejumlah wawancara langsung dengan lebih dari 25 investor modal ventura lokal maupun luar negeri.

"Kami melakukan penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan investor dan skala prioritasnya di Indonesia," tutur dia.

Alhasil, para pemodal ventura ini menyoroti empat hal. Yakni pengembangan sumberdaya manusia, insentif perpajakan, opsi pendanaan, dan kemudahan memfasilitasi startup. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya