Kapal Terapung Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan

Layanan kapal terapung.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA.co.id – Kabupaten Mimika, Provinsi Papua dan PT Freeport Indonesia bekerjasama meningkatkan akses layanan kesehatan di area pesisir barat dan timur wilayah tersebut dengan membuat klinik kesehatan terapung.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Manager Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga, klinik terapung ini salah satu bentuk dukungan perseroan di sektor kesehatan agar frekuensi layanan yang terjadwal dan akses layanan kesehatan dasar yang lengkap dapat terjangkau masyarakat.

"Kami juga bermitra dengan pemerintah daerah dalam mendukung mobilisasi transportasi udara bagi pasien darurat medis," kata dia, dalam keterangannya, Jumat, 21 Juli 2017.

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

Klinik terapung tersebut berupa kapal berukuran 17 x 5 meter, berkapasitas 13 penumpang. Kapal dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tiga ruang tidur, ruang pemeriksaan, ruang observasi atau trauma, area laboratorium mini, dan ruang obat.

Alat-alat medis yang tersedia di klinik terapung mencakup alat penunjang diagnostik, seperti alat rekam jantung dan mesin pemeriksaan darah lengkap, alat medis penanganan kegawatdaruratan seperti alat resusitasi, alat pacu jantung, dan konsentrator oksigen.

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Revisi PP Tambang hingga Perpanjangan Kontrak Freeport

"Klinik terapung lengkap dengan alat medis bedah minor, serta alat medis pemeriksaan ibu hamil dan melahirkan," kata Kerry.

Kemitraan pemerintah daerah dengan mitra kerjanya di daerah memiliki peran penting sebagai pembuat kebijakan dan memimpin pelaksanaan SDGs (Sustainable Development Goals).

SDGs sebagai kelanjutan Millenium Development Goals (MDGs) merupakan program bersama pemerintah yang dibantu bersama-sama oleh pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya menurunkan sejumlah masalah.

Di antaranya angka kemiskinan, memberikan ruang kepada pekerja perempuan untuk berkontribusi, penyediaan air minum, serta menuntaskan kekurangan gizi pada anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya