Mengupas Teknologi Kapal Perang Siluman Rusia

Ilustrasi kapal korvet Rusia.
Sumber :
  • REUTERS/Pavel Rebrov

VIVA.co.id – Angkatan Laut Rusia resmi memiliki kapal korvet berteknologi siluman (stealth), Sovershenniy. Kapal ini berhasil menyelesaikan uji coba di laut lepas dan akan segera beroperasi di Armada Pasifik Rusia pertengahan tahun ini.

Pabrik Rakit Drone Ukraina Hancur Dibom Pasukan Rusia

Menurut Kepala Layanan Pers Armada Pasifik Rusia, Letnan Kolonel Vladimir Matveev, kapal korvet ini diklaim tidak tertangkap radar alias hilang begitu saja. Hal itu karena arsitektur lambung dan penggunaan fiberglass pada kapal yang mampu menyerap radar.

"Sovershenniy memiliki peralatan komunikasi satelit mutakhir, sehingga mampu melakukan perang elektronik," kata Matveev, seperti dikutip situs Sputniknews, Rabu, 5 Juli 2017.

Drone Tempur Ukraina Tabrak Gedung Pemerintah Rusia

Selain itu, desain modular Sovershenniy memungkinkan integrasi sistem persenjataan dan atau penggantian ruang dengan sistem senjata alternatif.

Matveev juga mengatakan, kapal yang masuk dalam Kelas Steregushchiy ini mampu bertempur melawan kapal perang besar dan kapal selam, serta mampu memberikan dukungan penembakan selama melakukan operasi pendaratan.

Viral Foto dan Video Pelaku Terorisme di Rusia Diinterogasi Dengan Setruman Kelamin Agar Buka Suara

Kapal tersebut berbobot sekitar 2.100 ton, kecepatan 26 knot (48 km/jam), dan jarak jelajah sekitar 4.000 mil laut (7.400 km). Untuk senjata, Sovershenniy terdiri dari delapan peluncur Uran-U dengan rudal anti-kapal KH-35.

Pasukan khusus AL Rusia, Spetsnaz.

Spetsnaz Rusia.

Rudal subsonik ini bisa memandu hulunya sendiri, sehingga kebal dari gangguan radar musuh. Senjata ini dapat bekerja dalam modus aktif dan pasif.

Pada modus aktif, rudal akan mengaktifkan hulunya dalam hitungan detik untuk menemukan target. Sementara dalam modus pasif, rudal tidak memindai ruang di sekitarnya untuk mendeteksi target, melainkan hanya menangkap impuls yang dipancarkan oleh target.

KH-35 dapat menyerang target pada ketinggian hampir tiga meter di atas permukaan laut—lebih rendah dari dek kapal. "Inilah yang membuat KH-35 sulit dideteksi oleh stasiun radar. Mengingat semua sistem antipesawat bekerja di area yang lebih tinggi, jika KH-35U terdeteksi pun, ia tetap tak mudah ditembak," papar dia.

Begitu pula dengan persenjataan defensif. Sovershenniy memiliki sistem rudal pertahanan udara Redut dengan jarak tempuh hingga 150 kilometer (sekitar 93 mil), meriam A-190 100 mm, kuartet paket-NK 330 mm torpedo, serta sistem misil antikapal 3M24 Uran.

Helikopter Ka-27.

Helikopter Ka-27.

Tak hanya itu, kapal ini juga memiliki empat peluncur umpan PK-10 serta sistem komputer yang dapat melacak berbagai target secara bersamaan. Korvet ini juga mampu membawa satu unit helikopter multirole Ka-27.

Sovershenniy dibangun di Galangan Kapal Amur pada 2006 dan diluncurkan pada 2015 itu mampu bertahan di perairan selama 15 hari tanpa pengisian bahan bakar.

"Sovershenniy memang didesain mengemas lebih sedikit senjata daripada kapal penjelajah. Karena berperan sebagai alat pertahanan utama, kapal ini bertugas melakukan operasi militer lintas negara," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya