Begini Cara Uji Kesiapan Telekomunikasi saat Ramadan

Ilustrasi/Kemacetan di gerbang tol saat mudik.
Sumber :
  • ANTARA/Dedhez Anggara

VIVA.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Apel Kesiapan Bidang Telekomunikasi dan Penyiaran. Kegiatan ini ditujukan guna memastikan kinerja jaringan telekomunikasi dan kesiapan penyiaran, menghadapi trafik saat mudik lebaran dan arus balik lebaran 2017.

Menata Hati Sambut Bulan Suci

Kegiatan ini bekerja sama dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), serta seluruh operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, Tri, SmartFren, SmartTel dan Sampoerna Telekom.

Menkominfo Rudiantara mengatakan, kegiatan pengujian akan dilakukan dalam rentang waktu Mei 2017 pada titik keberangkatan mudik dari Jakarta, Batam, Balikpapan.

UKP Pancasila Bagi-bagi Penghargaan Mudik Lebaran

"Untuk jalur mudik dan arus balik seperti yang pakai kereta api dan jalur darat. Kemudian juga di titik kedatangan mudik yang ada di Surabaya, Bandung, Makassar, Medan, Padang, Lampung dan Semarang," ucapnya usai menggelar apel kesiapan layanan jaringan di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2017.

Parameter jaringan yang diuji di antaranya Coverage and Signal Strenght yang mencakup jaringan dan kualitas sinyal seluler. Untuk layanan telepon dasar yang mencakup tingkat kesuksesan panggilan (Successfull Call Ratio & Block Call Ratio), serta kontinuitas panggilan (Drop Call Ratio) dalam satu operator seluler (on-net) maupun lintas operator seluler (off-net).

Mudik Lebaran 2017, Sebanyak 5,8 Juta Orang Naik Kereta Api

Selain itu, layanan Pesan Singkat (SMS) yang meliputi tingkat kesuksesan pengiriman pesan (Successfull SMS Delivery Ratio) dalam satu operator seluler (on-net) maupun lintas operator seluler (off-net), layanan internet mobile juga diuji yang meliputi tingkat kesuksesan akses internet (HTTP Successfull Attempt), dan kualitas layanan internet seperti Data Throughput, Network Latency dan Packet Loss.

Metode pengujian

Rudiantara menjelaskan, pengujian dilakukan secara bersama-sama maupun secara mandiri (self-asesment), dengan ketentuan pengujian dilakukan pada hari kerja di periode jam sibuk, yaitu pukul 08.00 hingga 20.00 sesuai waktu setempat.

Metode yang digunakan adalah kondisi bergerak (drive test) pada jalur mudik dan arus balik, serta metode kondisi diam (stationary test) pada titik keberangkatan dan kepulangan mudik seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun dan pusat keramaian dalam kota (innercity).

"Ketentuan pengambilan sampel dan pelaksanaan pengujian ini mengacu pada PM Kominfo Nomor 16 Tahun 2013 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar pada Jaringan Bergerak Seluler," ujar Rudiantara.

Pada metode kondisi bergerak, pengujian dilakukan terus menerus sepanjang rute untuk Coverage & Signal Strenght, Layanan Teleponi Dasar, Layanan Pesan Singkat (SMS) dan Layanan Mobile Internet.

Baca: Nyaris gagal karena dana, Siswa SMA Boyolali Ini Raih Prestasi Internasional di AS

Sementara itu, untuk Coverage & Signal Strenght dilakukan pemantauan terus menerus. Sedangkan untuk pengujian layanan panggilan suara, dilakukan dengan melakukan panggilan selama 1 menit, dengan jeda 10 detik, dan diulang selama rute perjalanan.

Untuk pengujian layanan SMS, dilakukan dengan melakukan pengiriman SMS dengan jeda 10 detik dan diulang selama rute perjalanan, dan untuk pengujian layanan mobile internet dilakukan dengan mengunduh file terus menerus ke website tertentu.

"Prosedur serupa juga diterapkan dalam metode kondisi diam (stationary), tetapi dilakukan di lokasi keramaian seperti bandara, stasiun, dermaga dan sebagainya," ucap Rudiantara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya