Facebook Beberkan Aturan Rahasia soal Postingan Negatif

Ilustrasi Facebook.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Geralt

VIVA.co.id – Media sosial Facebook telah menerapkan aturan rahasia untuk memblokir konten atau postingan negatif yang tengah marak belakangan ini. Konten atau postingan yang dimaksud antara lain pembunuhan, termasuk bunuh diri, kejahatan seksual dan rasis, serta ancaman terorisme dan ungkapan kebencian.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Surat kabar Guardian, yang dikutip Mirror, Senin 22 Mei 2017, mengungkapkan Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg menggelar 100 pelatihan internal manual untuk memberikan wawasan tentang apa saja yang ‘bisa ditayangkan’ maupun ‘tidak bisa ditayangkan’ di Facebook.

Ia memang telah berulang kali berjanji ingin memperbaiki jaringan media sosialnya sehubungan dengan live streaming, terutama setelah kasus Steve Stephens, seorang pria kulit hitam asal Cleveland, AS, yang memposting pembunuhan seorang pensiunan di Facebook.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Selain itu, seorang pria di Thailand yang menayangkan dirinya di Facebook menggantung putrinya yang baru berusia 11 bulan, lalu bunuh diri, juga menjadi perhatian pendiri Facebook itu.

Dengan aturan rahasia ini, maka Zuckerberg dapat memutuskan apa yang bisa diposting atau tidak ke dua miliar pengguna Facebook di seluruh dunia untuk kali pertamanya.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

"Selama beberapa minggu terakhir, kami telah melihat orang-orang menyakiti dirinya sendiri dan orang lain di Facebook. Ini memilukan dan saya telah merenungkan bagaimana kita bisa berbuat lebih baik untuk komunitas kita," katanya.

Beberapa Contoh

Guardian lalu memberikan beberapa contoh dari aturan Facebook tersebut. ‘Out’ (keluar), adalah ancaman langsung yang diibaratkan seperti seseorang menembak langsung (Donald) Trump (Presiden AS).

Akan tetapi, kata ‘out’ ini dimaknai sebagai kemungkinan rincian tentang cara membunuh seorang wanita, termasuk menjerat leher atau mencekik tenggorokan.

"Ini tidak melanggar aturan," bunyi penjelasannya. Kemudian, kata-kata ‘mengusir sambil mengata-ngatai dan mati kau’ juga diperbolehkan, karena dinilai tidak ada ‘ancaman yang kredibel’.

Selain itu, memosting foto anak-anak yang menderita penganiayaan fisik non-seksual atau intimidasi dibolehkan, terkecuali ada unsur sadisme.

Zuckerberg, dalam aturan baru ini, mengaku dia tidak ingin menyensor atau menghukum ‘orang dalam keadaan tertekan’. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya