Bakteri Khusus Antariksa Diberi Nama Abdul Kalam

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov

VIVA.co.id – Ilmuwan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menamai bakteri yang hanya hidup di Stasiun Antariksa Internasional dengan nama unik. Ilmuwan menamai spesies baru bakteri itu dengan mengambil dari nama Abdul Kalam. 

7 Fakta Sains Menakjubkan di Dunia yang Belum Banyak Terungkap

Menurut Financial Express, Minggu 21 Mei 2017, nama Abdul Kalam merujuk pada tokoh antariksa India. Kalam berjasa dalam mengembangkan fasilitas peluncuran roket pertama India di Thumba, Kerala. Kalam yang merupakan Presiden Kesebelas India juga punya pengalaman menjalani pelatihan di NASA pada 1963. 

Peneliti laboratorium NASA untuk perjalanan antarplanet, Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengungkapkan, awal mereka memutuskan nama Abdul Kelam menjadi nama spesies baru bakteri yang tak ada di Bumi tersebut.

Hiu Megalodon Ternyata Benar Ada

Peneliti JPL menemukan bakteri tersebut dalam penyaring di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS. Kemudian peneliti menamainya dengan Solibacillus kalamii, untuk menghormati ilmuwan antariksa India tersebut. 

"Nama Solibacillus kalamii, merupakan nama khusus yang diambil dari Dr. Abdul Kalam  dan nama genusnya adalah Solibacillus yang merupakan bakteri pembentuk spora," jelas peneliti senior bioteknologi dan perlindungan planet JPL, Kasthuri Venkateswaran. 

Jangan Terkecoh oleh Jambul Hewan Ini

ISS merupakan rumah bagi banyak mikroba. Sedangkan Solibacillus kalamii ditemukan pada penyaring ISS yang berada di ISS selama 40 bulan. Venkateswaran menemukan bakteri itu pada penyaring di ISS. Setelah ditemukan adanya bakteri, dia kemudian menganalisisnya di laboratorium JPL. 

Venkateswaran mengakui dia memberi nama bakteri baru itu dari nama Abdul Kalam, lantaran dia sangat menghormati Presiden ke-11 India dan sebagai sesama orang dari Tamil.  Menurut Venkateswaran, meski bakteri Solibacillus kalamii belum pernah ditemukan di Bumi, tapi mahluk itu bukan kehidupan luar Bumi. 

Dia meyakini, Solibacillus kalamii naik ke antariksa dengan menumpang beberapa kargo dan kemudian bertahan hidup dalam kondisi antariksa. 

Tugas Venkateswaran dalam misi NASA yakni memantau lingkungan ISS sehingga memastikan tidak ada bakteri berbahaya yang berkembang biak. Dia mengepalai Observatorium Mikroba dalam proyek ISS untuk mengukur mikroorganisme yang terkait dengan kompartemen milik AS di antariksa.  Venkateswaran juga mengarahkan riset yang memungkinkan pembersihan, validasi komponen pesawat antariksa. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya