Masa Depan Video, Antara 5G dan Artificial Intelligence

Ilustrasi video live
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA.co.id – Penduduk Indonesia, terlihat kian lengket dengan perangkat mobile. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, atau APJII pada 2016 menunjukkan, 67,2 juta orang, atau sekitar 50,7 persen penduduk Indonesia mengakses internet dari perangkat mobile. 

Samsung Lagi Kembangkan 6G

Kondisi itu menggambarkan peluang menghadirkan konten pada perangkat mobile. Data menarik hasil survei Ericsson menunjukkan konten favorit pengguna internet ke depan adalah video. 

Executive Director of Customer Unit Ericsson Indonesia and Timor Leste, Rustam Effendie mengatakan, hasil survei Ericsson menunjukkan, video merupakan konten yang paling sering dibagi secara luas antarpengguna internet. Bahkan trafik berbagi video pada perangkat tablet nyaris menyentuh 60 persen. 

Pelanggan Indosat Bisa Telepon dan SMS Minim Gangguan

"Trafik berbagi video pada mobile PC 42 persen, tablet 58 persen dan smartphone 42 persen, " ujarnya dalam sesi Selular Congress 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Senin 17 Mei 2017. 

Dia menuturkan, potensi video bakal makin terlihat saat datang era teknologi 5G yang menawarkan kecepatan akses internet. Dengan kondisi trafik video saat ini, Rustam tak ragu mengatakan, dalam era 5G, bisnis konten hiburan di Tanah Air bakal makin berkembang. 

Autonomous Networks: Solusi untuk Transformasi Digital Lintas Industri

"Apalagi, video nanti mendapatkan sentuhan kecerdasan buatan. Video bisa keluarkan insight," tuturnya. 

Maka tak heran, hasil survei Ericsson yang lain menunjukkan pertumbuhan trafik video tahunan diprediksi menjadi terpopuler sampai 2022, seiring rilis resmi 5G. 

Survei Ericsson menunjukkan, sampai 2022, pertumbuhan trafik video tahunan mencapai 30 persen, unggul dari media sosial dengan 39 persen, audio 34 persen, software download 33 persen, web browsing 23 persen, dan file sharing 19 persen. 

Survei Ericsson menemukan hal lain soal konten hiburan. Di Indonesia, adopsi aplikasi lokal masih kalah dibanding negara tetangga. Adopsi aplikasi lokal di RI belum menyentuh 20 persen, kalah dengan Singapura dengan adopsi aplikasi lokal hampir 25 persen. Padahal, orang cenderung makin lengket dengan perangkat mobile mereka. 

Ericsson memprediksikan, pada era 5G nanti, akan mencapai 10 persen populasi dunia pada 2022. Survei juga menaksir akan ada 500 juta pelanggan 5G pada tahun tersebut. Dengan kondisi itu, Ericsson menyarankan penyedia konten dan jaringan untuk menyesuaikan diri dengan tren. 

"Bahwa makin dibutuhkan bandwidth tinggi, dan harus makin video friendly," ujar Rustam. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya