RS Harapan Kita Bantah Diserang Virus Ransomware

Ilustrasi.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Pixies

VIVA.co.id – Sistem komputer yang dimiliki Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Palmerah, Jakarta Barat, dipastikan tidak terkena serangan siber dari perangkat lunak berbahaya (malicious software/malware) berjenis ransomware bernama 'WannaCRY'.

Kelompok Ini Angkat Hacker Jadi Karyawan, Targetnya Pemerintah

Sebelumnya, melalui siaran pers, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menyampaikan malware yang mengunci semua berkas di sistem komputer yang ia serang itu telah menyasar sebuah rumah sakit bernama Harapan Kita dan satu rumah sakit lain di Jakarta.

Menurut Humas RS Harapan Kita, Anwar, Kepala Bagian Teknologi Informasi Rumah Sakit Jantung Harapan Kita telah menyatakan sistem komputer di rumah sakitnya tak terkena serangan siber apapun.

Awas, Dark Web Makin Mengganas

"Di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dipastikan aman. Karena kita punya dua lapis pengamanan. Tadi pagi kepala IT-nya sudah declare bahwa kita aman," ujar Anwar melalui sambungan telepon kepada VIVA.co.id pada Sabtu, 13 Mei 2017.

Anwar meminta, masyarakat tak khawatir memanfaatkan layanan kesehatan rumah sakitnya. Pelayanan kepada pasien yang sedang berobat juga tak terganggu sedikit pun oleh isu sistem komputer di rumah sakitnya diserang.

Soal Dugaan Sistem IT KAI Kena Serangan Ransomware, Manajemen Gelar Investigasi

"Pelayanan terhadap pasien tetap lancar karena kita sudah pastikan bahwa kita itu tidak kena (serangan siber)," ujar Anwar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Sammy Pangerapan mengatakan, sistem komputer di dua rumah sakit di Jakarta diduga terkena serangan siber global dari perangkat lunak jahat (malicious software/malware) berjenis 'ransomware' bernama 'WannaCRY'.  

Ransomware menyerang sistem komputer berbasis Windows yang ia infeksi dengan cara mengenkripsi atau 'mengunci' berkas-berkas di sana. Supaya berkas bisa diakses kembali, pengguna diminta melakukan sejumlah pembayaran elektronik ke pembuat perangkat lunak.

"Dengan adanya serangan siber ini, kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber," ujar Sammy melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id pada Sabtu, 13 Mei 2017. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya