Antrean Panjang Pasien RS Dharmais karena Virus Ransomware

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andry Arifin

VIVA.co.id – Rumah Sakit Kanker Dharmais menjadi salah satu korban dari virus malware perangkat lunak jahat berjenis 'ransomware' bernama 'wannacry'. Akibatnya, sistem komputerisasi rumah sakit yang terletak di Jakarta itu lumpuh. Bahkan akibat serangan virus itu, jaringan komputer rumah sakit Dharmais tak bisa diklik sedikitpun.

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Atas hal ini, Direktur Utama Rumah Sakit Dharmais, Abdul Kadir meminta maaf sebesar-besarnya kepada para pelanggan. Sebab, telah terjadi penumpukan antrean pasien akibat serangan malware tersebut.

"Kita juga akan umumkan di koran permintaan maaf kita kepada pasien bahwa pada saat ini terjadi penumpukan. Ini disebabkan oleh gangguan pada sistem informasi kami," kata Abdul Kadir saat dihubungi VIVA.co.id, Sabtu 13 Mei 2017.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Ia mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus berupaya memperbaiki seluruh sistem. Hal ini memang membutuhkan waktu, sebab seluruh perangkat komputer terkoneksi jaringan. "Ya prinsipnya semua PC (kena) karena menjalar semua, jadi semua PC dinonaktifkan," kata dia.

Seperti diketahui, fenomena serangan siber memang kini mulai menghantui Indonesia, sama seperti sejumlah negara lain. Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Penyebaran Virus

Wannacry menginfeksi sebuah komputer dengan meng-enkripsi seluruh file yang ada di komputer tersebut dan dengan menggunakan kelemahan yang ada pada layanan SMB, dan bisa melakukan eksekusi perintah lalu menyebar ke komputer windows lain pada jaringan yang sama. 

Dalam keterangan Kominfo, semua komputer yang tersambung ke internet yang masih memiliki kelemahan ini apalagi komputer yang berada pada jaringan yang sama, memiliki potensi terinfeksi terhadap ancaman wannacry. Setiap komputer windows yang sudah terinfeksi akan mendapatkan tampilan aneh.

Dari tampilan diketahui bahwa wannacry meminta ransom atau dana tebusan agar file-file yang dibajak dengan enkripsi bisa dikembalikan dalam keadaan normal lagi. Dana tembusan yang diminta adalah dengan pembayaran bitcoin yang setara dengan 300 dollar amerika. Wannacry memberikan alamat bitcoin untuk pembayarannya. 

Di samping itu juga memberikan deadline waktu terakhir pembayaran dan waktu di mana denda tebusan bisa naik jika belum dibayar juga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya