IoT Taiwan Siap Masuk Sektor Pendidikan Indonesia

Solusi IoT Taiwan untuk Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Infrastruktur jaringan yang tengah dikembangkan oleh negara-negara berkembang di dunia adalah melalui data capture dan kemampuan komunikasi. Cara ini disebut Internet of Things atau IoT, yang diterapkan untuk menghubungkan benda-benda fisik dan data virtual.

Demi Pasar, Hotel Kapsul Berbasis IoT di Jakarta Ganti Nama

Deputy Executive Director Taiwan External Trade Development Council (Taitra) Tony Lee K. Lin mengatakan, saat ini IoT telah berkembang ke arah teknologi digital yang lebih inovatif. Tak hanya berfokus pada produknya, sekarang IoT juga mengembangkan total solution.

"Untuk produk Taiwan, orang-orang cenderung lebih tahu nama produk. Tapi ini sudah yang lalu ya. Kali ini kami juga berfokus pada total solution. Cara kerjanya yaitu mengubah sistem listrik ke (sistem) yang intelijen," ujarnya saat membuka seminar 'Solusi IoT Taiwan untuk Smart Living' di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat 12 Mei 2017.

Butuh Perjuangan untuk Mentransformasi Budaya ke Digitalisasi

Tak hanya itu, menurut dia, IoT juga telah mencakup ke tingkat aplikasi dan perangkat yang dapat dipakai sehari-hari untuk keperluan pribadi, manajemen kesehatan, otomatisasi rumah, keamanan publik perkotaan, dan manajemen lalu lintas.

"Solusi IoT akan dikerucutkan ke sektor edukasi, mesin e-payment, teknologi dan sebagainya untuk nanti dikerjasamakan dengan Indonesia, mengingat banyak produk-produk Taiwan yang masuk ke Indonesia," katanya.

Paundra Noorbaskoro, Gunakan Teknologi untuk Budidaya Udang Ramah Lingkungan

Menurut Lee, pasar kelas menengah Indonesia telah meningkat, utamanya untuk permintaan pada produk teknologi. Angka pertumbuhan konsumsi tahunan rata-rata mencapai 4,7 persen, didukung dengan penetrasi internet sebanyak 40 persen atau sekitar 104 juta pengguna.

"Diperkirakan tahun 2020 meningkat menjadi 136 juta orang (pengguna internet),” ujarnya.

Sementara itu, pada 2018, pengguna smartphone di Indonesia diperkirakan bertambah 100 juta lebih, melebihi jumlah populasi penduduk. Karena, kemungkinan pengguna smartphone di Indonesia punya dua perangkat. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya