Mobil Jadi Alat Iklan, Diperkuat Teknologi Analitik

Founder & CEO KarAds, I Made Harta Wijaya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Media luar ruang saat ini telah memang tersaingi oleh iklan digital. Namun seiring perkembangan teknologi, media untuk berpromosi pun menjadi lebih mobile dan segmentasi yang lebih luas. Yang terbaru adalah penggunaan mobil pribadi untuk berpromosi.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Cara kerja iklan tersebut adalah memanfaatkan pemasangan stiker di mobil-mobil pribadi yang dilengkapi dengan perangkat GPS. Pola promo ini dianggap berbeda dengan media luar ruang lainnya, seperti billboard, transit media atau videotron.

"Ini tidak hanya media luar ruang tapi juga dipadu dengan teknologi analytics, yang selama ini tidak ada di media luar ruang lainnya. Harga dan layanannya pun terjangkau," ujar Founder & Chief Executive Officer KarAds, I Made Harta Wijaya, di Jakarta, Rabu 10 Mei 2017.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Menurut Made, selain lebih efektif, biaya yang dikeluarkan untuk berpromosi di iklan mobil ini pun murah, sekitar sepersepuluh dibanding biaya promo di billboard atau videotron. Tidak heran jika pola ini bisa menjadi alternatif publikasi yang menarik bagi para pemilik usaha kelas menengah.

Selama ini, kata dia, billboard, videotron dan media luar ruang lainnya hanya bisa digunakan oleh pemasang iklan berdana besar. Dengan KarAds, mulai dari UKM sudah sesuai dengan koceknya untuk berpromosi.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

Cara kerja dari KarAds sangat mudah. Mobil yang menjadi mitra akan dipasangkan stiker dari pengiklan, sesuai dengan spot yang dipilih di bodi mobil. Nantinya akan ada kompensasi untuk setiap mobil yang dijadikan media beriklan, tanpa harus mengubah perilaku berkendara sehari-hari dari si pemilik mobil. 

Selain itu, mobil yang menjadi mitra dari KarAds akan dipasang Global Positioning System (GPS) untuk memantau langsung pergerakan dari kendaraan tersebut. 

"GPS di mobil agar lebih akurat untuk memantau pergerakan iklan dan mendukung penyajian analytics data bagi pengiklan. Pendaftaran untuk menjadi mitra secara online melalui website atau aplikasi KarAds. Data yang diolah dari GPS terpasang di mobil disajikan di dashboard untuk mengukur impresi, profil jalanan, dan lainnya," katanya.

Data-data tersebut sesuatu yang tak pernah dimiliki oleh media luar ruang tradisional.

Sebelumnya, BMI Research dalam temuannya pada 2016 menyatakan, untuk kaum urban di Jadebotabek, beriklan melalui media luar ruang karena menjadi salah satu pilihan terkait banyaknya waktu kelompok ini di luar rumah. Tingkat kesadaran memanfaatkan media luar ruang hampir menyamai TV. Jika TV 83 persen, maka media luar ruang 81 persen. Ini karena 50 persen masyarakat Jabodetabek menghabiskan 10 jam waktu di luar rumah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya