Otospector, Cara Mudah Cari Mobil Bekas Berkualitas

Direktur Otospector, Jeffrey Andika
Sumber :
  • Facebook/Plug and Play Indonesia

VIVA.co.id – Membeli mobil bekas bisa dibilang gampang-gampang susah. Calon pembeli bisa mendapatkan beberapa penjual mobil bekas tapi kadang susah untuk benar-benar mendapatkan mobil bekas yang berkualitas. Apalagi, jika pencari mobil bekas adalah orang yang tak paham betul seluk beluk mesin dan mobil. 

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Problem tersebut kini bisa selesai dengan hadirnya perusahaan rintisan (startup) Otospector, yang hadir untuk membantu memberikan solusi mudah dan nyaman pencarian mobil bekas yang berkualitas. 

Otospector hadir dengan memberikan jasa pengecekan mobil bekas yang ditaksir calon pembeli. Otospector merupakan jasa pengecekan mobil bekas independen dan profesional pertama di Indonesia. Otospector merupakan startup binaan inkubator asal Silicon Valley, Plug and Play Indonesia. 

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

"Kami menyediakan pengecekan mobil ke lokasi penjual dan memberikan laporan pengecekan langsung ke peminat," ujar Direktur Otospector, Jeffrey Andika kepada VIVA.co.id, di Setiabudi One 2, Kuningan, Jakarta. 

Jeffrey menjelaskan, layanan yang diberikan startup-nya itu mengusung kemudahan dan fleksibilitas. Dari sisi peminat mobil bekas, mereka cukup menunjukkan alamat lengkap mobil bekas yang ditaksir, kepada Otospector. Nantinya tim mekanik handal Otospector akan meluncur ke lokasi dan mengecek mobil bekas yang ditaksir. 

Kemudahan Beli Mobil di Platform Online, Banyak Promo Menarik

"Calon pembeli boleh ikut kami ke lokasi atau enggak ikut juga tak apa. Tak perlu repot," jelasnya. 

Tim mekanik Otospector atau inspektor, ujar Jeffrey, bakal mengecek semua kondisi mobil, termasuk interior, eksterior, mesin dan suspensi mobil bekas. Kemudian inspektor akan melaporkan kepada peminat mobil bekas tentang kondisi mobil usai pengecekan. Inspektor tersedia sepekan, enam hari, yakni Senin sampai Sabtu.

Untuk interior, inspektor akan mengecek dan memberi nilai pada bagian dashboard, instrumen, jok, trim, karpet. Bagian eksterior, inspektor mengecek bodi, kaca, lampu, ban, sampai kolong. 

Sedangkan untuk bagian mesin, inspektor akan mengecek oli atau cairan, ruang mesin sampai test drive. 

Jeffrey menjelaskan, ada dua laporan detail yang disampaikan ke peminat mobil bekas. pertama laporan umum dari lokasi pengecekan mobil, dan laporan detail yang dikirim ke email pencari mobil bekas.

Dia membeberkan, dalam laporan detail, Otospector akan memberikan penilaian ketiga sisi mobil bekas itu dengan nilai dari A untuk kategori sangat baik sampai kategori E sebagai nilai buruk. 

Inspektor juga akan memberikan catatan pada hasil pengecekan tiga sisi tersebut. Misalnya mesin tersendat, kampas rem depan aus dan sebagainya. Hal-hal rinci juga akan diberikan oleh inspektor. 

"Misalnya, apakah pernah bekas tabrakan enggak, pernah kena banjir enggak. Kelengkapan suratnya bagaimana," ujar dia. 

Ikon banjir dan tabrakan tak akan muncul dalam laporan jika tidak pernah terkena dua hal tersebut. 

Selain itu, inspektor akan memberikan laporan dokumen mobil bekas, apakah bermasalah atau tidak. Sisi aksesori mobil juga dilaporkan, bermasalah atau tidak. Hal detail lain, misalnya kondisi ban kiri dan kanan bagian depan belakang akan dicek. 

Menariknya, semua laporan itu disertai dengan foto kondisi masing-masing bagian mobil. 

"Kami fokus cek kondisi mobil bekasnya, dan membantu memastikan mobil yang ditaksir dalam kondisi yang sesuai harganya dan harapan sang peminat," jelas dia. 

Jeffrey mengatakan, untuk biaya jasa pengecekan layanan ini dibagi tiga segmen. Pertama, pengecekan mobil bekas biasa biaya sekali pengecekan Rp380 ribu, pengecekan mobil bekas premium Rp460 ribu dan pengecekan mobil tua atau klasik yang usianya lebih dari 20 tahun dikenai biaya Rp490 ribu. 

Dia mengatakan sejak setahun menghadirkan layanannya, Otospector total telah mengecek mobil bekas sampai 500-an kali. Sedangkan saat ini rata-rata pengecekan dalam sebulan mencapai 50 sampai 55 pengecekan mobil. 

Layanan Otospector ini sejauh ini, klaim Jeffrey, sudah memuaskan pengguna layanan. Sebab selama ini, pelanggan tidak mengeluhkan hasil pengecekan tim inspektor. 

Dari sisi pengecekan yang berujung transaksi pembelian, dia mengatakan persentasenya 70 persen berbanding 30 persen, artinya 70 persen pengecekan berujung pada transaksi dan 30 persen pengecekan batal transaksi dengan berbagai alasan. 

Ke depan, Jeffrey menginginkan, Otospector bisa ekspansi layanan ke berbagai kota di Indonesia. Selama ini mereka fokus menyediakan layanan di Jabodetabek saja.

Dia juga berharap hadirnya layanan jasa pengecekan ini bisa menjadi pintu pembuka untuk pengaturan dan pengawasan bisnis jual beli mobil bekas. Sebab, menurut pengalamannya, bisnis ini terlalu bebas, tanpa aturan, serta tidak ada jaminan perlindungan kualitas mobil bekas yang dibeli oleh konsumen. 

"Saya harapkan ada badan independen yang bisa memastikan yang dijual mobil bekasnya itu bukan mobil jelek, dan konsumen jangan sampai tertipu," kata dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya