Video 'Tsunami' Gas Raksasa di Antariksa

Simulasi tsunami gas raksasa di antariksa
Sumber :
  • www.nasa.gov

VIVA.co.id – Tim ilmuwan internasional menemukan adanya gelombang tsunami gas raksasa di antariksa. Gelombang raksasa itu membentang hingga sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali dari ukuran galaksi Bima Sakti. 

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Tsunami gas raksasa itu ditemukan tim ilmuwan setelah mengombinasikan data pengamatan radio dan simulasi komputer Chandra X-ray Observatory NASA

Dikutip dari Space, Rabu 3 Mei 2017, peneliti mengatakan, gelombang gas raksasa itu terbentuk miliaran tahun lalu setelah 'tabrakan’ sebuah galaksi kecil pada kluster galaksi Perseus. Interaksi itu mengirimkan sejumlah gelombang gas raksasa yang membesar. 

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

"Gelombang yang kami identifikasi itu terkait dengan kluster kecil galaksi yang terbang melintas. Interaksi ini menunjukkan aktivitas penyatuan yang menghasilkan struktur besar ini masih berlangsung," ujar kepala ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Stephen Walker di Maryland, Amerika Serikat. 

Dalam simulasi ditunjukkan, gravitasi pengganggu muncul dari kluster galaksi jauh yang terbang melintasi galaksi Perseus. Kluster galaksi yang mendatangi Perseus itu ukurannya sepersepuluh dari massa kluster galaksi Perseus. 

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

Dampaknya, gravitasi itu menyebabkan gas dingin pada inti kluster Perseus membentuk spiral yang terus meluas ke area sekitar. Selanjutnya, kejadian ini pada akhirnya membentuk gelombang raksasa yang bertahan ratusan juta tahun pada bagian pinggirannya. 

Aktivitas penggabungan kluster galaksi itu diperkirakan terjadi setiap tiga hingga empat miliar tahun pada kluster galaksi seperti Perseus. 

Tsunami gas raksasa itu diyakini tidak akan berbahaya bagi Bumi, sebab kluster galaksi terletak pada jarak 240 juta tahun cahaya dari Bumi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya