26-04-1954: Uji Coba Vaksin Polio atas 1,8 Juta Anak

Seorang anak di Pakistan mendapat vaksin polio.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Hari ini, tepatnya 63 tahun lalu, seorang ilmuwan dari Amerika berhasil menemukan vaksin untuk mengobati penyakit polio. Pada hari itu, 26 April 1954, uji coba di lapangan dilakukan untuk membuktikan keampuhan vaksin tersebut.

Risiko Cemaran Tinggi, Rumah Tangga Indonesia Masih Banyak Pakai Sumur Gali Buat Air Minum

Vaksin itu ditemukan oeh fisikawan dan epidemiolog bernama Jonas Salk. Sebelumnya, dia juga yang berupaya menemukan vaksin anti-influenza pada 1940. Demikian dilansir History.com.

Uji coba vaksin polio Salk cukup menghebohkan karena melibatkan 1,8 juta anak-anak baik dari TK sampai SD. Dimulai dari Franklin Sherman Elementary School di Virginia, lalu ke Amerika, Kanada dan FInlandia.

Ahli Bantah Vaksin Polio Sebabkan Kematian Bayi

Lalu setahun kemudian, pada 12 April 1955, penelitian itu sampai pada kesimpulan akhir. Dilaporkan bahwa vaksin yang dinamakan Salk itu diklaim aman dan efektif, mampu mencegah penyakit polio pada anak. Vaksin Salk langsung menjadi standard baru dalam imunisasi anak. 

Polio, atau nama ilmiahnya Poliomyelitis, merupakan penyakit infeksi yang ada sejak masa purba. Penyebabnya adalah virus dan menimpa anak-anak, sampai menyebabkan cacat. 

Heboh Virus Polio yang Ditemukan di Indonesia Disebabkan Karena Vaksin? Begini Kata Kemenkes

Pada pertengahan abad ke-20, penyakit ini menjadi epidemi. (ren)

Paul Alexander

Paul Alexander, Pria dalam Paru-paru Besi Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari seorang pria penyintas polio, Paul Alexander yang dikenal dengan sebutan "pria dalam paru-paru besi". Ia meninggal di usia 78 tahun

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024