- www.businessinsider.com
VIVA.co.id – Korea Utara memang dilabeli sebagai negara yang terisolasi di dunia. Meski tertutup, tapi dalam hal teknologi, Korea Utara tetap bisa menunjukkan dinamika.
Negeri yang dipimpin Kim Jong-un ini memiliki sistem komputer ala mereka, termasuk sistem operasi komputernya. Sudah banyak diketahui, tetangga Korea Selatan ini mengembangkan sistem operasi sendiri yang dinamai Red Star, dan kini sudah sampai pada versi Red Star 3. Namun, sejauh ini bagaimana wujud berjalannya sistem operasi itu belum muncul di publik.
Dikutip dari Business Insider, Kamis 20 April 2017, mantan pegawai Google, Will Scott menunjukkan bagaimana sistem operasi Korea Utara itu berjalan.
Scott punya kesempatan mengunjungi Pyongyang University of Science and Technology. Saat berkunjung di Korea Utara itu, dia membeli salinan Red Star 3 sebelum kembali ke Amerika Serikat.
Korea Utara sebelumnya memakai sistem operasi Windows, tapi sejak mengembangkan Red Star 3, Korea Utara fokus memakai sistem operasi buatan mereka pada jaringan komputer di dalam negeri.
Penampilan Red Star 3 mirip dengan sistem operasi MacOS X pada Apple. Sistem operasi versi lama Red Star 3, mirip dengan tampilan dan desain Windows XP. Tapi, sejak Kim Jong-un terlihat menggunakan iMac pada 2013, beberapa meyakini pemimpin utara itu kemudian ingin Red Star 3 dikembangkan mirip sistem operasi Mac Apple tersebut.
Ada yang menarik saat menginstal Red Star 3 di komputer. Pengguna seperti biasa diminta untuk memilih kota sesuai zona waktu, tapi dalam opsi lokasi kota itu tidak tersedia zona waktu Seoul, Korea Selatan.
Web browser Red Star dimodifikasi dari versi Firefox Mozilla. Web browser yang terpasang pada sistem operasi Red Star dinamakan Naenara.
Untuk mengakses dokumen yang telah tersimpan di komputer, pengguna bisa memakai file manager Red Star, yang tampilannya mirip dengan sistem manajemen file Finder pada Apple.
Untuk menciptakan dokumen, ada beberapa opsi aplikasi atau tool yang tersedia di Red Star 3.
