- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Sebuah startup dipercaya akan tetap eksis di industri jika mampu membangun jaringan global dan ekosistem yang mumpuni. Inilah yang memicu Indigo Telkom rela mengeluarkan kocek demi membiayai 10 perusahaan rintisan yang menjadi binaannya.
Dikatakan Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara, kultur wirausaha Indonesia baru tumbuh satu dekade belakangan. Ini sangat jauh dari kultur di India dan Tiongkok. Industri digital Indonesia juga bukan siapa-siapa dibandingkan Silicon Valley.
"Oleh karena itu kami konsisten memfasilitasi binaan kami untuk memperoleh wawasan dan jejaring bisnis. Di Global Ventures Summit (GVS), mereka juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan modal dari venture capital, baik regional maupun global," ujar Ery, dalam keterangannya, 20 April 2017.
Dalam perhelatan GVS tahun ini, Indigo membiayai keberangkatan sekitar 10 perusahaan rintisan binaannya. Mereka adalah Sonar, Goers, Amtiss, Minutes, Forstok, Privyid, Kofera, Kartoo, Payfazz, dan Jasa Connect.
Helatan yang digelar di Nusa Dua, Bali, 19-21 April 2017 ini menghadirkan lebih dari 25 venture capital, beberapa dari Silicon Valley serta lebih dari 50 angels (injektor sosial) internasional dan ratusan perusahaan teknologi informasi komunikasi (TIK).
Dari Silicon Valley, venture capital yang hadir antara lain Christine Herron (Managing Director Intel Capital), Bill Reichert (Managing Director Garage Ventures), Andrew Romans (General Partner Rubicon VC), Richard Jun (Managing Director BAM Ventures), Pravan Malhotra (IMF Venture Capital)
Membantu startup untuk Go Global sudah dilakukan Indigo dengan berbagai cara. Sebelumnya, mereka juga membuka booth di perhelatan besar di Eropa, CEBIT. Mereka juga menjalin kerja sama dengan inkubator di beberapa negara luar.
Angin Segar untuk Startup Pemula
Starventure memberi dukungan bagi para pelaku bisnis yang baru saja mulai atau startup pemula dengan penyediaan sumber daya dan keahlian.
