20-4-1972: Krisis Dramatis Apollo 16 Mendarat di Bulan

Astronot John Young dan bendera AS di misi Apollo 16
Sumber :
  • BBC/Credit: NASA

VIVA.co.id – Hari ini 45 tahun lalu, misi Apollo 16 berhasil mendarat di permukaan Bulan. Misi pendaratan di satelit Bumi itu tergolong dramatis, sebab sebelum pendaratan Apollo 16 mengalami krisis mesin. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Dikutip dari BBC, Rabu, 19 April 2017, krisis mesin selama tujuh jam mengancam misi seluruh Apollo 16.

Misi ini diluncurkan pada 16 April 1972 dari Pusat Antariksa Kennedy Amerika Serikat menggunakan roket Saturn V SA-511. Misi ini diawaki oleh John W Young sebagai komandan misi, Thomas K Mattingly Jr sebagai pilot pesawat induk dan Charles Duke Jr sebagai pilot modul Bulan. 

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Malam sebelum pendaratan di Bulan, mesin pada pesawat induk Apollo 16, Casper, mengalami malafungsi setelah mesin dipisahkan dari modul bulan, atau modul kedua. 

Pada titik ini tergolong krusial. Jika mesin dilepaskan, maka wahana antariksa Apollo 16 akan berbelok liar kehilangan kendali dan konsekuensinya bisa menyebabkan bencana. Sementara pesawat induk wahana itu harus menempatkan diri dalam orbit yang tepat di atas Bulan, sebelum mendarat. 

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Keputusan untuk tetap menyertakan mesin yang malfungsi itu membuat perjudian misi. Meski kru astronaut diyakini tak berada dalam posisi bahaya, tapi ada kekhawatiran terjadi kegagalan besar seperti yang terjadi pada Apolli 13, dua tahun sebelumnya. Saat itu problem pada Apollo 13, ledakan terjadi sehingga menyebabkan wahana berhenti dan membuat para astronautnya terjebak di luar angkasa.

Drama

Atas problem tersebut, pengendali misi mengeluarkan perintah batas waktu untuk memperbaiki masalah mesin itu, atau meninggalkan misi dan kembali ke Bumi. 

Tak lama, kemudian pilot pesawat induk, Thomas Mattingly, menyalakan mesin di sisi jauh Bulan, yang di luar kontak radio. Beruntung modul pesawat induk Apollo 16 bisa dengan mulus kembali ke titik tepat mengorbit antara 95-110 kilometer di atas permukaan Bulan. 

Momen ini membuka jalan bagi modul Bulan untuk mulai melakukan pendaratan. 

Penundaan pendaratan itu membuat Young dan Duke membatalkan satu dari tiga kunjungan di titik pendaratan Bulan. Selama tiga hari di permukaan Bulan, Young dan Duke menjelajahi kawasan dataran tinggi Descartes, sementara Mattingly mengelilingi di atas di Casper. Namun keduanya setidaknya mampu menyelesaikan misi berat tersebut. 

Dari hasil pendaratan itu, astronom menemukan kawasan pendaratan di Bulan itu merupakan kawasan yang dipenuhi bebatuan yang terbentuk akibat benturan (breccia). Termasuk dalam spesimen-spesimen yang mereka bawa pulang adalah sebongkah batu seberat 11,7 kilogram yang merupakan batu terbesar yang pernah dibawa kembali ke Bumi oleh para astronaut Apollo. 

Para astronaut Apollo 16 juga menguji performa menggunakan wahana Rover dan sempat mencapai kecepatan tertinggi pada 8 kilometer per jam, yang hingga kini masih tercatat sebagai kecepatan terbaik yang pernah dicapai di Bulan oleh sebuah wahana beroda. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya