Game Tetris Jadi Terapi Trauma Korban Kecelakaan

Permainan Tetris
Sumber :
  • science.kukuchew.com

VIVA.co.id – Permainan ikonik Tetris ternyata punya manfaat tersembunyi. Tak sepenuhnya bermain game adalah aktivitas yang buruk dan membuang waktu. Sebuah studi baru menunjukkan, game Tetris bisa membantu terapi trauma bagi korban kecelakaan kendaraan bermotor. 

WeChat Garap Bisnis Mini Game di Luar China, Salah Satunya Tetris

Dalam studi yang dilakukan peneliti Inggris dan Swedia, efek terapi game Tetris bisa dipakai untuk pengganti terapi yang biasanya dijalankan klinik atau rumah sakit. 

Dikutip dari Jalopnik, Selasa 11 April 2017, di klinik biasanya menggunakan beragam metode untuk meringankan trauma psikologis pasien korban kecelakaan kendaraan bermotor. Temuan studi tim peneliti itu menemukan, memainkan game Tetris hanya 20 menit saja usai kecelakaan akan mencegah korban dari pembentukan memori traumatik dan menyedihkan. 

Ini Dia, Fakta Unik di Balik Game Tetris yang Legendaris

Dalam studinya tim peneliti menguji korban kecelakaan yang berada di ruang gawat darurat. Ada 71 pasien yang berpartisipasi dalam studi ini. Para korban itu enam jam sebelumnya telah mengalami kecelakaan. 

Sebagai perbandingan, peneliti memberikan intervensi dua hal, pertama dengan menggunakan terapi game Tetris dan terapi sistem placebo. 

Prabowo: Kita Harus Bersatu di Dalam atau Luar Pemerintahan

Dalam dunia medis, skema terapi placebo ini merupakan skema tindakan medis yang direkayasa dokter dengan tujuan memunculkan dampak positif bagi pasien. Efek placebo ini menunjukkan kekuatan pikiran adalah penting dalam menenangkan manusia. Dalam skema placebo itu, biasanya dokter memberikan 'obat palsu', untuk menenangkan pasien. 

Kemudian pengujian dengan dua skema itu dibandingkan dengan dampak jumlah trauma pasien pada pekan berikutnya. 

Hasilnya, menunjukkan skema intervensi game Tetris lebih mampu mengendalikan pasien. Pasien yang memainkan game Tetris mengalami sedikit memori gangguan. Secara keseluruhan, peneliti menunjukkan kejadian gangguan menurun dengan cepat. 

Tim peneliti mengakui, jumlah pasien yang menjalankan studi itu memang tergolong masih kecil. Untuk itu, laman NPR melaporkan, peneliti berpandangan perlu melakukan studi yang lebih besar untuk menguji efek jangka panjang terapi Tetris itu. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya