Satu dari Lima Gadget yang Terjual Diklaim Palsu

Ilustrasi ponsel pintar
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Sebagai pemilik smartphone, ada baiknya periksa dahulu apakah gadget yang ada pegang itu palsu atau tidak. Sebuah data menunjukkan bahwa seperlima dari ponsel yang terjual di dunia adalah palsu.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Data ini diungkap oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD). Menurut mereka, dilansir dari The Register.co.uk, satu dari lima ponsel yang terjual tidak berasal dari pabrikan aslinya.

Tidak hanya itu, menurut laporan bertajuk Trade in Counterfeit ICT Goods, seperempat dari konsol game yang beredar di  seluruh dunia adalah tidak asli. Laporan yang mengidentifikasi meningkatnya penyusupan barang palsu itu, dipublikasikan dalam forum OECD Global and Anti-Corruption and Integrity, yang berlangsung bulan ini.

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau

Barang-barang yang dimaksud dalam laporan tersebut merupakan komponen yang ada dalam suatu perangkat. Tidak hanya baterai tapi juga charger, kartu memori, magnetic stripe cards, solid state drives, dan pemutar musik. Semuanya tidak luput dari aksi pemalsuan.

"Rata-rata, 6,5 persen perdagangan global terkait barang teknologi merupakan barang palsu. Angka ini naik dari tahun 2013 lalu yang hanya 2,5 persen," tulis laporan itu.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

Sumber Barang Palsu

Mereka menyebut China merupakan sumber barang palsu sedangkan Amerika Serikat merupakan negara yang paling mendapatkan dampak buruk dari aksi pemalsuan ini. Tidak hanya kehilangan pendapatan tapi juga menyusutnya nilai brand yang dipalsukan.

"Sebanyak 43 persen barang palsu yang diamankan, rata-rata menyalahi aturan hak cipta di Amerika, 25 persen menyalahi aturan hak cipta di Finlandia, dan 12 persen menyalahi aturan di Jepang," isi laporan itu.

Pemalsuan produk itu jelas-jelas mengancam kesehatan dan keselamatan penggunanya, termasuk lemahnya kendali perbaikan, berkurangnya pendapatan perusahaan dan pemasukan terhadap negara.

"Dari 400 adaptor iPhone yang kami temukan, hanya tiga  yang lolos tes keamanan dasar. Sebanyak 12 adaptor yang kami temukan didesain dengan sangat buruk dan berpotensi menyetrum penggunanya," tulis laporan itu.

Diperkirakan nilai barang yang dipalsukan dalam perdagangan global mencapai US$143 miliar pada 2013. Sedangkan nilai ekspor barang teknologi di dunia naik 6 persen tiap tahun dari 2001 sampai 2013, menjadi US$1,6 triliun, dengan kontribusi sepertiganya dari China. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya