27-3-1968: Detik-detik Manusia Pertama di Antariksa Tewas

Kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin
Sumber :
  • www.bbc.co.uk

VIVA.co.id – Tujuh tahun setelah mencetak sejarah dengan menjadi manusia pertama yang meluncur ke antariksa pada 12 April 1962, Yuri Gagarin mengalami peristiwa nahas. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Pada 27 Maret 38 tahun lalu, Gagarin tewas dalam sebuah latihan rutin penerbangan pesawat jet dua awak, bersama instruktur penerbangnya, Vladimir Seryogin. Pesawat mengalami kecelakaan, keduanya sempat hilang sebelum ditemukan. 

Dikutip Popular Mechanics, Minggu 26 Maret 2017, mengawali hari terakhir hidupnya, Gagarin bangun pagi untuk menyiapkan latihan penerbangan sebagai pilot tempur. Saat Gagarin berada di Bandara Chkalovsky, 20 mil timur laut Moskow, semuanya tampak berjalan normal, semua persiapan tercatat dalam kondisi baik. Gagarin dijadwalkan terbang untuk tiga misi latihan menggunakan jet latihan MiG-15. 

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Saat Gagarin naik bus menuju bandara tersebut, cuaca hujan dan berawan. Kondisi cuaca membuatnya berperasaan tak bagus. Gagarin mengatakan kepada orang di sekitarnya bahwa kondisi tersebut pertanda buruk. 

Pukul 10 pagi, Gagarin dan Seryogin lepas landas dengan jet dua kursi menuju zona terbang dengan kondisi cuaca yang memburuk.

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Beberapa menit kemudian, Gagarin berkomunikasi di radio mengabarkan telah menyelesaikan manuvernya. Kemudian dia kembali ke daratan, tapi komunikasi radio berhenti. 

10 menit berlalu, tak ada tanda-tanda komunikasi muncul pada pesawat yang dikemudikan Gagarin. Basis kendali di daratan kemudian mengirimkan tim penyelamat untuk mencari jet tersebut. 

Pukul 15.00, kru penyelamat menemukan pesawat itu terbakar hangus di antara pepohonan dan salju di pedesaan di Rusia. 

Nahas, dua awaknya tak bisa selamat. Tubuh Sergoyin mudah teridentifikasi, pada hari itu tubuh Gagarin tak ditemukan.

Momen ini membuka harapan Gagarin bisa melontarkan diri sebelum pesawat jatuh dan terbakar. Tapi harapan itu sirna, sebab beberapa hari kemudian sisa tubuh Gagarin ditemukan tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.

Konspirasi UFO sampai CIA

Dunia berduka dengan kepergian Gagarin. November 1968, Komisi Negara Uni Soviet mengajukan investigasi dengan volume 29 yang tidak disimpulkan. Investigasi mengajukan beberapa biang kecelakaan itu tapi tidak pernah memberikan bukti yang sahih. 

Pada laporan itu, pilot diduga kemungkinan membanting setir untuk menghindari hantaman balon cuaca atau burung. Momen ini membuat pesawat gagal dalam posisinya. Penyebab kematian Gagarin memang ditutup rapat, hingga menjadi misteri dalam beberapa dekade.

Misteri penyebab kematian itu menimbulkan konspirasi. Ada teori konspirasi, kecelakaan pesawat itu karena Gagarin dalam keadaan mabuk, ada juga teori Gagarin bersama Sergiyon lalai saat di udara. Ada juga teori yang meyakini insiden terjadi karena disabotase pesaing kosmonotnya, Brezhnev, ada juga yang meyakini insiden itu akibat UFO.

Teori konspirasi kian liar, Gagarin sebenarnya meninggal diracun CIA, bahkan dia dituding sebagai agen ganda CIA. Teori lainnya, Gagarin sebenarnya selamat dari insiden itu tapi kemudian disembunyikan di rumah sakit jiwa di Uni Soviet sampai pengumuman kematiannya. 

Lebih liar lagi, ada yang meyakini Gagarin masih hidup sampai saat ini dengan dilindungi identitasnya melalui operasi plastik intensif.

Pada 2003, investigasi rahasia intelijen Rusia, KGB, menunjukkan, biang insiden Gagarin yakni kegagalan ventilasi udara. Menurut laporan itu, kru yang bertugas untuk laporan cuaca salah memberikan informasi dan gagal memberitahu Gagarin dan Seryogin sehingga manuver yang dilakukan berbahaya. 

Keyakinan biang itu dikuatkan dengan kesimpulan peneliti Rusia pada 2010, yang juga meyakini ventilasi udara rusak jadi penyebab pesawat turun dengan cepat dan terjadilah kecelakaan itu. 

Tapi perkembangan meyakinkan muncul pada 2013. Kosmonot terkenal Rusia, Alexey Leonov, yang berada di pangkalan saat insiden itu terjadi mengatakan, pesawat Soviet Su-15 yang ukuran lebih besar dari MiG-15, saat itu melanggar wilayah udara MiG-15. Praktis hal ini menyebabkan MiG-15 berguling dan pilot kehilangan kendali. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya