Twitter Segera Berbayar

Ilustrasi Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel

VIVA.co.id – Twitter membuka peluang layanan berbayar untuk pertama kalinya sejak situs mikroblog tersebut lahir 11 tahun lalu. Perusahaan media sosial itu mengumumkan, akan mengeluarkan versi berbayar atau premium bagi kalangan pengguna profesional.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Penarikan biaya langganan kemungkinan bakal dilakukan bagi pengguna Twitter yang memanfaatkan antarmuka TweetDeck, tool Twitter yang membantu pengguna menavigasi akun mereka. Dikutip dari Foxbusiness, Jumat, 24 Maret 2017, dalam memonetisasi pada layanan TweetDeck itu, Twitter kemungkinan akan menarik biaya langganan dari penggunanya untuk pertama kali. Menurut bocoran biaya langganan per bulan untuk memakai TweetDeck yakni hampir US$20.

Juru bicara Twitter Brielle Villablanca mengatakan, langkah Twitter untuk membuka peluang layanan berbayar, dilakukan setelah menilik dari hasil survei terbaru yang menggali apa hal menarik dan versi yang lebih baik dari TweetDeck. 

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

Jubir itu mengatakan, Twitter secara reguler melakukan riset pengguna untuk mendapatkan masukan tentang pengalaman orang memakai Twitter dan menginformasikan keputusan investasi produk Twitter dengan lebih baik. 

"Kami sedang mengeksplorasi cara untuk membuat TweetDeck makin bernilai bagi profesional," ujar dia. 

Heboh Isu Ustaz Hanan Attaki Poligami, Netizen Ngaku Shock

Munculnya spekulasi Twitter akan mengenakan biaya langganan itu diperkuat dengan beredarnya tangkapan layar TweetDeck versi berbayar, yang diunggah salah satu pengguna Twitter berakun @andrewtavani. 

Akun ini menuliskan, TweetDeck versi berbayar akan berguna bagi pengguna Twitter yang bekerja di bidang pemasaran, jurnalis, profesional dan lainnya. 

Melihat TweetDeck diposisikan bagi pengguna Twitter kalangan profesional, kemungkinan layanan berbayar Twitter itu tidak akan mengubah biaya gratis bagi semua pengguna, seperti yang sudah ada selama ini.

Langkah Twitter membuka keran layanan berbayar itu dinilai sebagai langkah untuk menutupi lambatnya pertumbuhan pengguna yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan iklan. 

Bulan lalu Twitter mengatakan, jumlah pengguna regulernya tumbuh kurang dari 1 persen pada kuartal keempat tahun lalu. Makanya untuk terus menjaga persaingan, biaya layanan tool TweetDeck dipandang sebagai langkah agar perusahaan tetap meraih peluang pendapatan baru. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya