- www.pixabay.com/MabelAmber
VIVA.co.id – Tim peneliti dari Swiss University EPFL menciptakan drone yang unik. Dari sisi tampilannya tak berbeda jauh dengan drone pada umumnya. Tapi drone ciptaan peneliti itu antiremuk pecah meski dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
Dikutip The Verge, Selasa 14 Maret 2017, ilmuwan itu terinspirasi dari sayap tawon untuk menciptakan drone antiremuk tersebut.
Peneliti mengatakan, pada kasus tawon, sayap mereka tetap saat terbang tapi bisa fleksibel saat mengalami benturan. Fleksibilitas sayap tawon itu membuat membran tipis di sayap terselamatkan dalam kasus tabrakan.
Nah, dalam desain drone antirusak itu, tim peneliti memasangkan bingkai eksternal fleksibel dengan sistem kopling magnetik. Rangkaian itu digabungkan dengan bingkai drone.
Dalam kasus kecelakaan. bingkai drone akan melentur, tapi kemudian kembali ke bentuk bingkai sebelumnya.
"Keunikan desain yang diusulkan dalam hal ini yakni bingkai kaku selama drone terbang dan fleksibel saat terjadi tabrakan," ujar peneliti dalam papernya yang dipublikasi di jurnal IEEE Robotics and Automation Letters.
Dalam 50 uji tabrak, drone ciptaan peneliti itu sempurna, tak mengalami kerusakan permanen. Tim ilmuwan mengatakan, selain soal ketahanan, satu keuntungan utama desain drone ini yakni menekan risiko cedera bagi manusia dalam kasus ada tabrakan drone.
