Ilmuwan AS Sebut Salat Kurangi Nyeri Punggung

Sejumlah umat Muslim salat berjamaah di jalan di kawasan Times Square, Manhattan, Kota New York, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri

VIVA.co.id – Tim peneliti Amerika Serikat membuktikan gerakan salat baik untuk kesehatan. Gerakan salah satu ritual wajib dalam Islam itu bisa mengurangi nyeri punggung bawah atau dikenal Lower Back Pain. Kesimpulan itu ditemukan oleh tim dari Binghamton Universty dan State University of New York, Amerika Serikat. 

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Dikutip Eurekalert, Selasa 7 Maret 2017, peneliti mengatakan, gerakan salat bisa mengurangi nyeri punggung jika salat dilakukan secara rutin dan dengan tepat gerakannya. 

"Salah satu pikiran bahwa gerakan salat adalah mirip dengan yoga atau latihan intervensi terapi fisik yang dipakai mengobati nyeri punggung bawah," kata profesor Systems Science and Industrial Engineering Department Chair Binghamton University, Mohammad Khasawneh. Dia merupakan salah satu peneliti dalam studi tersebut.

Yayasan Sativa Nusantara Resmi Serahkan Policy Brief Ganja Medis

Dia menjelaskan, kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, gaya hidup dan juga agama. Selain itu, beberapa studi mengindikasikan ada hubungan kuat antara salat dan menjaga gaya hidup sehat secara fisik. 

"Salat bisa mengurangi ketegangan fisik dan kegelisahan, sementara ada juga riset yang mengindikasikan ritual salat dikaitkan dengan pengobatan klinis efektif untuk disfungsi saraf sistem kompleks otot dan kerangka tubuh," ujar dia. 

AS dan China Rebutan Lapak di Bulan

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, peneliti menganalisis statistik gerakan salat model manusia digital. Peneliti mengambil sampel gerakan salat dari pria dan wanita India, Asia dan Amerika yang sehat dan kemudian dibandingkan dengan model gerakan salat dari orang yang menderita nyeri punggung. 

Dari analisis itu, peneliti menemukan posisi rukuk dalam salat merupakan bagian yang paling menekan punggung. Tapi bagi individu dengan nyeri punggung bawah, kata peneliti, jika gerakan lututnya tepat selama salat, maka bisa mengurangi sakit. Tentunya gerakan lutut yang tepat menyesuaikan dengan bentuk tubuh pengguna. 

Khasawneh menjelaskan  gerakan kompresi maksimum yang tercipta selama gerakan salat, jauh lebih rendah dari batas aman National Institute for Occupational Safety and Health. 

"Dan gerakan ini aman dianggap sebagai pengobatan klinis nyeri punggung bawah, karena membutuhkan gerakan yang berbeda dari tubuh manusia secara teratur," jelasnya. 

Selain itu, Khasawneh mengatakan gerakan sujud juga punya manfaat, yakni meningkatkan elastisitas sendi. 

"Untuk itu, direkomendasikan bagi individu untuk menghabiskan waktu yang lama dalam posisi sujud," kata dia. 

Tim peneliti ini berencana untuk mendalami dan memvalidasi temuan itu dengan percobaan fisik menggunakan sensor dan kamera. Skema itu untuk melacak tekanan pada bagian tubuh tertentu selama ritual salat. 

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan edisi terbaru International Journal of Industrial and Systems Engineering.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya