2100, Habitat Bawah Laut akan Kelaparan

Hutan bawah laut di Alabama
Sumber :
  • csmonitor.com

VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menunjukkan habitat dalam laut akan mulai mengalami krisis makanan pada tahun 2100. Pemicunya, suhu laut yang semakin panas akibat perubahan iklim drastis.

Mengerikan, Lapisan Es Saat Ini Mencair Lebih Cepat dari yang Diduga

Kesimpulan ini didapat setelah sekelompok ahli laut melakukan penelitian menggunakan model sistem 31 bumi yang dikembangkan untuk Intergovernmental Panel terkait Perubahan Iklim. Sistem ini bisa memprediksi suhu udara, jumlah oksigen, kadar asam dan suplai makanan di dalam laut.

"Keanekaragaman hayati ada di sekitar 200 sampai 6.000 meter di bawah permukaan. Itu semua akan berubah karena mereka tidak bisa lagi mendapatkan suplai makanan dalam kurun 80 tahun ke depan. Suplai mereka akan berkurang lebih dari setengahnya," ujar ahli ekologi laut dari Oregon State University, Andrew Thurber, seperti dikutip dari Xin Hua Net.

RI Wajib Genjot Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Bambang Brodjonegoro Beberkan Alasannya

Menurut Thurber, dalam waktu tersebut, akan terlihat ekosistem berubah di habitat tersebut. Organisme kecil akan lebih dominan, beberapa spesies akan berkembang, sebagian lagi bermigrasi ke area lain. Selain itu, banyak spesies lain yang akan mati.

"Sebagian wilayah memiliki banyak ubur-ubur dan cumi-cumi, sedangkan di bagian lainnya memiliki sedikit ikan dan terumbu karang. Hal ini karena suhu udara di bawah laut akan naik sekitar 0,5 sampai 1.0 derajat celcius di sebagian wilayah, seperti Atlantik Utara dan Selatan, serta Antartika," katanya.

Kaleidoskop 2023: Harga Bahan Pokok Melejit Bikin Daya Beli Rakyat Terjepit

Kenaikan sebesar itu menimpa kedalaman laut 3.000 sampai 6.000 meter. Sedangkan pada kedalaman 200 sampai 3.000 meter, suhu akan naik sampai empat derajat celcius di kepulauan Pasifik, Atlantik dan Antartika.

Pos bawah laut Vanuatu

5 Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta, Ada Tetangga Indonesia

Ancaman perubahan iklim semakin meningkat. Tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem, tetapi juga meningkatkan risiko tenggelamnya pulau-pulau. Berikut negara bakal hilang

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024