- TwistedSufter
VIVA.co.id – Akibat kabut asap yang melanda bulan lalu, China dikabarkan mengambil langkah ekstrem, yakni membangun hutan vertikal seperti yang ada di Milan dan Swiss. Jika proyek ini sukses, maka China akan menjadi negara pertama di Asia punya bangunan hutan vertikal.
Dilansir Tech Times, Senin, 13 Februari 2017, disebutkan bahwa China akan membuat sepasang bangunan dengan hutan vertikal. Di mana keduanya akan dibangun di Nanjing.
Pilihan bangunan yang akan diberi hutan vertikal kemungkinan rumah, hotel, museum, sekolah dan kelab. Dalam dua bangunan rencananya akan ditanami lebih dari 1.000 pohon dan 2 ribu tanaman lainnya.
"Menara dengan hutan vertikal diharapkan menyerap 25 ton karbon dioksida dari atmosfer setiap tahun dan mengeluarkan lebih dari 100 pon oksigen bersih ke atmosfer setiap hari," kata Stefano Boeri, arsitek yang memimpin proyek hutan vertikal.
Boeri jugalah yang sebelumnya menjalankan proyek di Milan dan Swiss. Boeri mengklaim jika bangunan hutan vertikal sukses di dua negara tersebut.
Pohon dan tanaman yang ditanam di balkon bangunan akan memberikan reboisasi metropolitan dan mendukung keanekaragaman hayati perkotaan. Boeri menambahkan, di Milan bangunan hutan vertikal sukses ditanami 900 pohon dan lebih dari 20 jenis tanaman.
Seperti diketahui, sejak bulan Desember 2016, China dilanda kabut asap. Lebih dari 30 kota di negara itu masuk status siaga merah, yang diartikan sebagai bentuk paling parah dari peringatan polusi udara.
Sejak 2011, China telah berupaya mengurangi sulfur dioksida dan emisi nitrogen oksida dan bahan kimia akibat pembakaran industri dan perumahan serta penggunaan batubara. Namun, upaya tersebut belum juga membuahkan hasil.
Akhirnya muncul putusan membangun hutan vertikal. Proyek tersebut direncanakan akan selesai tahun depan. (one)
