- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Banyak orang yang memuji keputusan Telkom untuk membeli dan meluncurkan satelit sendiri. Satelit dianggap memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bisa menyambungkan pulau-pulau di Indonesia, ketimbang mengandalkan serat optik atau microwave.
Menurut Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, M. Ridwan Effendi, jaringan kabel serat optik dan microwave di daratan tidak bisa menjangkau seluruh wilayah di negeri ini. Sedangkan satelit bisa karena jangkauannya yang luas dan seolah tanpa batas.
"Satelit ini sangat ditunggu kehadirannya oleh warga Indonesia, khususnya yang terletak di pulau-pulau terpencil. Bahkan satelit juga bisa menjangkau sebagian besar wilayah tetangga. Ini yang diharapkan dari sebuah perusahaan milik negara, menyambungkan Indonesia yang wilayahnya didominasi pulau," ujar Ridwan di Jakarta, Senin, 6 Februari 2017.
Perusahaan telekomunikasi milik negara itu dijadwalkan akan meluncurkan satelit terbarunya, Telkom 3S (T3S) dari Kourou, French Guiana pada 15 Februari waktu Indonesia. Meski sudah memiliki dua satelit eksisting, Telkom masih memerlukan tambahan kapasitas sehingga harus menyewa lagi dari satelit milik asing. Peluncuran satelit ketiganya, yakni Telkom 3S, bertujuan untuk menambah kapasitas.
Sebelumnya Telkom pun mengakui, meski tidak digunakan langsung ke end-user, satelit merupakan jaringan backbone atau pendukung jaringan seluler dan serat optik. Cakupan satelit sangat luas dan memperkuat pengiriman jaringan telekomunikasi kepada masyarakat.
Rencananya, satelit T3S akan menempati slot orbit 118 derajat bujur timur. Posisinya kira-kira di atas Kota Makassar. Untuk Indonesia, posisi ini boleh dikatakan di tengah-tengah Tanah Air.
Masa operasi dari satelit T3S diperkirakan 18 tahun memiliki kapasitas 49 transponder, terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE). (mus)
Mas Direktur Fajrin Diminta Bikin Blanja.com Setara Alibaba
Eks Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid jadi direksi Telkom.
