Konten Negatif di Medsos Menyebar Lebih Cepat, Ini Sebabnya

Aksi kampanye anti-hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Sepuluh tahun lalu, tingkat kepercayaan orang kepada informasi oleh orang yang dikenal belum begitu tinggi. Tapi, sekarang, penyebaran informasi berjalan dengan begitu cepatnya.

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Menurut Aloisius Wisnuwardhana, Staf Kantor Kepresidenan RI, konten negatif di media sosial menyebar setengah kali lipat lebih cepat dari konten positif.

“Secara psikologis, orang lebih suka mencari berita negatif daripada berita positif," ujar Wisnu saat acara seminar “Masa Depan Indonesia di Tangan Generasi Milennial” di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Februari 2017.

Tanggapi Berita Hoax, Depe: Setiap yang Viral, di Situ Ada Dewi Perssik!

Terlebih. di era digital seperti sekarang, sangat mudah sekali menggunakan aplikasi yang dapat diunduh secara gratis untuk membuat berita hoax di media sosial.

Dari fenomena ini, kata Wisnu, bahkan muncul industrialisasi berita sesat. Ditambah dengan perkembangan teknologi yang begitu masif saat ini, membuat industri ini tumbuh sempurna.

Dikabarkan Meninggal Dunia, Gilang Dirga Tak Marah, Kenapa?

Rekayasa yang dibuat pun mudah. Seseorang bernama Spencer pernah membuat mesin produksi berita palsu. Caranya adalah dengan membuat kantung-kantung.

"Satu kantung berisi subjek yang bisa berupa siapa saja mulai dari politikus hingga selebritis. Kantung berikutnya adalah predikat atau kata kerja seperti meniduri, memacari, dan sebagainya. Kantung selanjutnya berisi objek, bisa polisi, politisi, dan lain-lain. Dengan kantung-kantung itu, mesin kemudian akan memunculkan berita," jelas Wisnu.

Yang lebih mencengangkan lagi, ketika dicari di mesin pencarian Google, berita-berita itu akan dimunculkan dari situs berita yang terpercaya. Kemudian dengan keberadaan tautan media sosial, berita itu pun demgan mudab menyebar lebih cepat.

Dan, percepatan kemudian bisa dilakukan mesin dengan menggunakan sponsor di media sosial seperti Facebook. Lalu banyak orang menekan tombol like dan membagikannya lagi sehingga berita itu pun menjadi viral. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya