- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Di tengah arus hoax yang masih deras di internet dan media sosial, keberadaan hoax buster dipandang sangat penting untuk meredam peredaran informasi palsu.
Istilah hoax buster (penumpas hoax) yang baru-baru ini berkembang, setelah maraknya hoax. Hoax buster merupakan suatu cara untuk menumpas hoax dengan mencari kebenaran dari berita, atau informasi yang diragukan tersebut.
Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie mengatakan, keberadaan hoax buster membantu menanggulangi hoax. Sebab, perannya bisa menjadi platform, atau wadah untuk mengecek kualitas berita.
Hoax buster ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Misalnya melalui Twitter, pengguna yang bertindak sebagai hoax buster menyebarkan berita yang benar dengan melakukan retweet dari informan valid. Saat ini, telah ada perkumpulan hoax buster, yaitu Indonesia Hoax Buster (IBS), sebuah platform untuk mengetahui kebenaran dari sebuah informasi yang terbebas dari hoax.
"Saya bisa bayangkan bahwa itu (hoax buster) bisa jadi profesi. Orang-orang yang memang dibayar untuk itu," kata Ilham kepada VIVA.co.id saat ditemui di sela diskusi “Tech Talk: Menuju Media Sosial yang Memberdayakan, Mungkinkah?’, di Habibie Center, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 31 Januari 2017.
Jika hanya sukarela, menurut Ilham, bisa jadi tugas sebagai hoax buster tidak maksimal. Dia berpandangan, profesi hoax buster ini seharusnya dibekali sertifikasi dan tentunya harus ahli di bidang tersebut.
"Jadi, itu suatu contoh baik. Bagaimana, kalau ide itu (profesi) bisa menjadi satu bagian dari aturan, atau institusi, atau diatur undang-undang," jelas Ilham. (asp)