- NASA/JPL
VIVA.co.id – Sekelompok mahasiswa dari Universitas California, San Diego, ingin membuktikan apakah membuat minuman bir memungkinkan di bulan. Oleh karena itu, mereka akan menguji apakah ragi dapat bertahan di bulan, di mana ragi merupakan komposisi utama untuk fermentasi bir.
Dilansir Tech Times, Senin 23 Januari 2017, mahasiswa dari UCSD ini akan bersaing dengan 24 tim lainnya untuk mengirimkan eksperimen ke bulan, yang akan dibawa oleh pesawat luar angkasa besutan perusahaan startup, TeamIndus.
Pesawat luar angkasa TeamIndus rencananya akan diluncurkan pada bulan Desember tahun ini. Jika eksperimen mahasiswa UCSD terpilih, maka artinya ini yang pertama di dunia, menikmati bir di bulan.
Neeki Ashari, mahasiswa bioteknologi dari UCSD mengatakan, dia dan rekan lainnya merancang trik jitu agar karbondioksida, atau gas yang lepas saat fermentasi tidak menjadi bahaya di pesawat luar angkasa. Caranya dengan menggabungkan tahapan fermentasi dan karbonasi, ini menjadikan pelepasan karbondioksida menjadi hilang.
"Sistem ini sudah sudah dilakukan di Bumi, untuk persiapan. Malt dan air dicampur bersama-sama dan ditempatkan ke kapal eksperimen untuk memungkinkan fermentasi, di mana ragi akan mengubah gula menjadi alkohol, dan proses karbonasi, yang melibatkan menghasilkan gelembung ke dalam minuman, terjadi secara bersamaan," jelas Ashari.
Namun, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, bisa jadi bakal ada pelepasan karbondioksida. Peneliti sudah mengantisipasi dengan melapisi tabung berisi bir fermentasi menggunakan tiga kompartemen.
Srivaths Kaylan, peneliti lainnya mengatakan, kompartemen paling atas berisi bir difermentasi, dan kompartemen paling bawah, berisi ragi, kemudian baru dicampurkan nanti setelah sampai di permukaan bulan.
"Sebuah katup (antara atas dan bawah) membuka antara dua kompartemen, ketika ragi telah melakukan tugasnya, dan katup kedua terbuka dan bir tenggelam ke ragi," kata Kaylan.
Diketahui, bir akan lezat berada di suhu 60-100 derajat Fahrenheit. (one)
