Taksi Helikopter kini Mulai Terapkan Sistem Omprengan

Helicity
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Pertumbuhan jumlah kendaraan yang lebih cepat dari pertumbuhan jalan panjang melahirkan problem kemacetan lalu lintas. Fenomena itu tak hanya terjadi di Jakarta saja tapi sudah menjalar ke berbagai kota di Indonesia. 

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Misalnya jarak tempuh antara Jakarta ke Bandung melewati jalan tol pun masih terancam dengan kemacetan. Meski melewati jalan bebas hambatan, jarak tempuh Ibu Kota ke Kota Kembang masih hitungan berjam-jam, belum termasuk saat terjadi macet panjang. 

Untuk itu, staf ahli relevansi dan produktivitas untuk Menteri Riset dan Teknologi, Agus Puji Prasetyono, menjelaskan solusinya harus komprehensif dan integral. 

Fakta-fakta Dua Helikopter AL Malaysia Tabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Mantan staf ahli teknologi transportasi Menristekdikti itu menyebutkan salah satunya langkah yang bisa dilakukan untuk menangani problem tersebut yaitu meningkatkan infrastruktur dan peralatan transportasi massal. 

Perusahaan yang mengintip peluang untuk solusi transportasi Jakarta-Bandung adalah PT Whitesky Aviaton. Perusahaan ini menyediakan layanan transportasi udara berupa helikopter Helicopter City Transport atau Helicity untuk rute tersebut.

2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan

Dengan perjalanan udara, jarak tempuh kedua kota tersebut bisa kurang dari sejam, hanya 40-45 menit. 

Selain durasi perjalanan, aksesibilitas transportasi Helicity memungkinkan pengguna tak perlu repot datang dan turun ke bandara. 

"Secara karakteristik helikopter ini bisa landing di mana saja selama area tersebut memenuhi standar keamanannya," jelas Marketing and Business Development Director, PT Whitesky Aviaton, Ari Nurwanda kepada VIVA.co.id melalui pesan singkatnya, Selasa 20 Desember 2016. 

Helicity bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa menggunakan fasilitas mitra sebagai area takeoff ataupun landing. Hal ini untuk memudahkan pengguna layanan mengakses helikopter. 

Ari mengatakan, perusahaan mengembangkan solusi transportasi udara dengan menimbang keterjangkauan pengguna dan pasar. 

Dia mengatakan jika biasanya operasi helikopter berbasis hitungan jam, maka layanan Helicity mengakomodasi kebutuhan penerbangan dengan format yang berbeda. 

"Kami menggunakan format Share Flight, jadi pelanggan bisa berbagi helikopternya dengan pelanggan lainnya dan otomatis mengurangi beban biayanya," tuturnya. 

Skema ini mengusung kesetaraan semua penumpang yang naik dalam helikopter tersebut. Layanan Helicity menyediakan empat kursi untuk tiap unit helikopter. Ari menegaskan perusahaannya menjalankan strategi efisiensi dari berbagai aspek dengan tujuan mencapai nilai yang terjangkau dari pasar yang ada.

“Tentunya kami mengharapkan moda transportasi ini dapat diperluas kalangan penggunanya sebagai alternatif transportasi yang cepat aman dan nyaman, dan kami terus berupaya untuk mencapai itu,” jelas dia. 

Meski berusaha efisien, tapi diklaim layanan tak mengurangi unsur keamanan dan kenyamanannya, sebab layanan tersebut secara berkala memperbaharui sertifikasi International Standard of Business Aircraft Operations (ISBAO) stage 2 dan sedang menyiapkan sertifikasi ISO 9001-2015. 

Ari mengatakan layanan Helicity juga bisa dengan mudah dipesan melalui perangkat mobile meskipun belum merilis aplikasi mobile. 

Perusahaan telah membuat Helicity Flight Request Online berbasis web yang sudah responsif, sehingga bisa memesan jasa antar tersebut melalui gawai atau perangkat smartphone pengguna. 

Sebelumnya, perusahaan jasa antaran helikopter itu berani menargetkan pada kuartal I 2017 dapat membeli empat helikopter untuk operasi mereka di Indonesia. Tahun selanjutnya, enam helikopter. Ini demi memenuhi kebutuhan transportasi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya