Lebih dari Setengah Rakyat RI Sudah Terjangkau Internet

Ilustrasi/Penggunaan ujian berbasis komputer untuk ujian nasional di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Dalam beberapa tahun ke depan, Internet of Things (IoT) diperkirakan akan mengubah gaya hidup masyarakat dunia. IoT dipercaya akan memudahkan hidup dari sisi otomatisasi.

Hukuman Tambahan Larangan Akses Internet 8 Tahun ke Terdakwa Revenge Porn Dinilai Progresif

Menurut pendiri IoT Forum, Teguh Prasetya, penetrasi internet di Indonesia saat ini telah lebih 51 persen dari populasi penduduk.

"Artinya, ada 137 juta pengguna internet di tanah air. Pada 2020, perangkat IoT yang digunakan jumlahnya mencapai 1,2 kali dari populasi penduduk," ujar Teguh, dalam keterangan resminya, Minggu, 18 Desember 2016.

Dapatkan Cuan Berlipat dengan Manfaatkan Jaringan Internet Cepat, Perhatikan Hal Ini

Teguh menjelaskan, IoT diwujudkan dalam spektrum ekosistem yang luas, mulai dari produk sensor, jaringan, sistem manajemen hingga aplikasi dan konten yang mengambil keuntungan dari kemajuan dalam dunia komputasi, miniaturisasi elektronik dan interkoneksi jaringan untuk menawarkan kemampuan baru yang sebelumnya tidak mungkin.

"Pengembangan dan perluasan perangkat IoT dalam skala besar menjanjikan untuk mengubah banyak aspek dari cara hidup kita. Atas dasar inilah maka kita secara bersama-sama para anggota pendiri yang lain membentuk Indonesia IoT Forum," ujar Teguh.

Komisi I DPR Harap BAKTI Bisa Mensinergikan BTS, VSAT dan Radio Link

Para anggota IoT Forum adalah para penyedia sensor, penyedia jaringan dan gateway, penyedia platform manajemen dan penyedia aplikasi hingga kontent IoT bersama dengan akademisi, praktisi, regulator, komunitas pengguna dan pemilik teknologi, yang menyadari pentingnya edukasi yang secara mendasar akan berpengaruh besar terhadap perkembangan IoT di Indonesia

Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan, Menteri Komunikasi dan Informatika menyebut bahwa teknologi informasi yang dulu hanya menghubungkan orang, nantinya akan menghubungkan manusia dengan mesin atau mesin dengan mesin.

"IoT akan berkontribusi banyak dalam memudahkan kehidupan manusia dari sisi otomatisasi, tetapi juga harus diantisipasi dampaknya bahkan sampai langkah mitigasinya,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Mengutip data yang dikeluarkan IDC, Rudiantara mengatakan secara bisnis potensi IoT di kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) lumayan menjanjikan. Indonesia dalam data tersebut diprediksi akan menempati urutan keempat sebagai negara dengan belanja perangkat IoT terbesar di kawasan tersebut setelah Tiongkok, Korea Selatan, India, diikuti oleh Australia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya