Ini yang Bikin Pengemudi GrabBike Mogok

Pengemudi Grab mogok dengan sejumlah tuntutan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Hari ini, pengemudi Grab mogok memberikan layanan ojek daring. Mitra pengemudi menggelar aksi mogok karena merasa dicurangi oleh oknum pengemudi yang nakal.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Dari foto yang beredar, pengemudi Grab menulis di spanduk bertuliskan 'Kami Stop Ngebid' dan 'No Bid One Day, Aksi Damai Steril Grab'. 

Marketing Director, Grab Indonesia, Mediko Azwar mengatakan, ada beberapa tuntutan yang diminta oleh para pengemudi Grab. Salah satunya terkait amnesti penggunaan fake GPS atau penghapusan penggunaan GPS palsu. 

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Mediko menjelaskan, GPS palsu ini merupakan akal-akalan para pengemudi untuk mendapatkan orderan. Dia mencontohkan, pengemudi Grab posisi sebenarnya ada di Kuningan, tepatnya Setiabudi, tapi sang pengemudi itu menggunakan GPS palsu dan memposisikan diri di Kota Casablanka, Kuningan. Pengemudi Grab nakal itu terpaksa menggunakan GPS palsu ini, dengan tujuan bisa mendapatkan penumpang yang padat di sebuah titik.

Dengan penggunaan GPS palsu itu, Mediko mengatakan, langkah itu akan merugikan penumpang. Sebab saat pengemudi mendapat orderan dari Kota Casablanka karena lokasinya dekat, penumpang akan sangat lama menunggu. Sebab posisi pengemudi itu sudah dimanipulasi.

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

"Nah, itu kan suatu bentuk kecurangan. Enggak adil untuk driver yang jujur," ujar Mediko melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id, Jumat 16 Desember 2016.

Mediko menuturkan, sikap Grab sangat melarang penggunaan GPS palsu. Grab telah menetapkan pemberian order layanan ke pengemudi sesuai dengan kerjaan.  "Yang paling dekat dengan titik pemesanan akan diberikan informasi order," ujar Mediko.

Dia menjelaskan, jauh sebelum munculnya aksi mogok itu, Grab telah menindak tegas pengemudi yang curang dengan menutup aplikasi dan memblokir pengemudi nakal tersebut menjadi mitra Grab. 

Selain menuntut tindakan tegas atas pengemudi yang nakal, para pengemudi Grab yang mogok juga menuntut kenaikan tarif per kilometer menjadi Rp2.500. Terkait tuntutan kenaikan tarif, Mediko mengatakan, Grab meminta tatap muka diskusi dengan para pengemudi.

Grab akan mengkaji tuntutan dan menimbang kenaikan tersebut. Sebab tuntutan serupa pada Februari lalu, Grab tidak menemukan kerugian apa pun terhadap mitra pengemudinya dengan tarif yang berlaku saat ini. "Lagi pula untuk tarif kita enggak ada penurunan sejak Februari lalu. Kita juga ada bonus, insentif harian, dan ada minimum argo untuk tiap pemesanan yaitu Rp5000," kata dia. 

Berikut pengumuman resmi dari Grab untuk mitra Grab:

Grab berkomitmen dalam membantu mitra pengemudinya untuk memperoleh pendapatan yang berkesinambungan melalui kemitraan, subsidi, dan investasi dalam bidang teknologi untuk meningkatkan kualitas pencocokan permintaan dan suplai layanan.

Kami menghargai kerja keras para mitra pengemudi yang senantiasa menjunjung tinggi standar layanan Grab. Kami selalu terbuka terhadap umpan balik dan masukan dari para mitra pengemudi dan secara berkala mengadakan dialog dengan mereka yang mana memiliki peran yang signifikan dalam upaya untuk mencapai misi kami. 

Grab berterima kasih atas masukan konstruktif yang menunjukkan rasa kepemilikan dan dukungan dari mitra pengemudi terhadap Grab.

Kami telah menerima umpan balik mitra pengemudi kami yang mana hal-hal yang terkait dengan kegiatan hari ini telah tercakup dalam program kesejahteraan mitra pengemudi, dan kami akan terus meningkatkan kualitas program tersebut. 

Sebagai bagian dari Program Kesinambungan Mitra Pengemudi Grab, kami telah menjalankan sejumlah inisiatif khusus guna mengurangi biaya operasional mitra pengemudi dan memastikan kesejahteraan mereka.

Inisiatif tersebut termasuk skema pembiayaan kendaraan bermotor berbunga rendah, diskon khusus biaya pemeliharaan kendaraan, serta penggunaan telematika untuk mengurangi kebut-kebutan dan perlindungan asuransi kecelakaan gratis untuk memastikan mereka senantiasa berkendara aman di jalan.

Melalui berbagai skema insentif, pelatihan, dan program-program seperti Elite Driver dan GrabSchool, kami juga berharap para mitra pengemudi akan selalu termotivasi untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar kualitas, kenyamanan dan keselamatan Grab.

Dalam waktu dekat kami akan kembali mengadakan dialog dengan mitra pengemudi kami dan bersama mereka melanjutkan upaya perwujudan misi-misi kami, termasuk meningkatkan taraf hidup pihak-pihak yang bersentuhan dengan bisnis Grab, baik itu penumpang, pengemudi, pemerintah maupun masyarakat luas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya