Mengapa Kemaluan Pria Tak Bertulang?

Gedung People's Daily mirip alat vital pria
Sumber :
  • Weibo

VIVA.co.id – Sebuah studi menyebutkan jika kemaluan pria seharusnya memiliki tulang, sama dengan mamalia lainnya. Padahal saudara terdekat manusia, simpanse dan bonobos juga memiliki tulang dalam alat vitalnya.

1.000 Tahun Lagi Wujud Manusia Akan Kaya Gini

Sebuah studi yang dilakukan oleh University College London (UCL) mengklaim telah menemukan jawaban mengapa alat vital manusia, khususnya pria, tidak memiliki tulang.

Tulang penis, atau nama ilmiahnya bacula, dimiliki oleh semua mamalia. Seharusnya manusia juga memilikinya. Namun evolusi ini terjadi sejak 145 juta sampai 95 juta tahun lalu.

Geger Penemuan Tengkorak Kuno Jenis Spesies Manusia Baru

Dilansir Miror.co.uk, Kamis 15 Desember 2016, dalam studi tersebut, baculum digambarkan sebagai tulang dalam salah satu tubuh mamalia yang sangat beragam, baik secara ukuran panjang, lebar dan bentuknya.

"Primata yang memiliki tulang pada kemaluannya kerap mendapatkan intromissi, atau yang didefinisikan sebagai durasi penetrasi lebih dari tiga menit," ujar Matilda Brindle, peneliti dari Departemen Antropologi UCL.

Penemuan Baru Tentang Asal-Usul Manusia, Bikin Sejarah Berubah

Menurut Brindle, ukuran baculum secara langsung berkaitan dengan durasi penetrasi seksual dan juga kompetisi yang harus mereka hadapi dari pejantan lain setelah hasrat tercapai.

"Penelitian kami menemukan jika baculum memiliki peran yang cukup penting dalam mendukung strategi reproduksi spesien jantan, yang kerap menghadapi kompetisi seksual postcopulatory tingkat tinggi," jelasnya.

Brindle menuturkan, durasi penetrasi yang lama bisa membantu pejantan untuk melindungi betinanya agar tidak 'bercampur' dengan pejantan saingannya. Ini akan meningkatkan peluang pejantan untuk mewariskan materi genetik.

Ia menjelaskan, primata memiliki sistem perkawinan yang rumit. Baik itu banyak pejantan satu betina atau sebaliknya, sehingga kompetisinya sangat tinggi di antara pejantan untuk bisa membuahi betina. Sedangkan manusia tidak seperti itu. Kebanyakan manusia mengadopsi sistem monogami atau poligami, atau hanya satu jantan yang memiliki akses ke satu atau lebih betina. Ini membuat kompetisi tidak terlalu tinggi.

"Persaingan tidak terlalu ketat sehingga mengakibatkan intromissi manusia tidak terlalu lama. Inilah yang menjadi kesimpulan kami, penyebab kemaluan pria tidak lagi memiliki tulang," ujar Brindle.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Proceedings B, peneliti menekankan, primata saudara dekat manusia, simpanse dan bonobos, memiliki intromissi pendek, masing-masing tujuh detik dan 15 detik. Namun begitu, keduanya masih memiliki bacula karena tingginya kompetisi antarpejantan.

"Meski intromissi kecil namun persaingan antarprimata sangat besar, tidak heran jika rata-rata bacula yang ada di kedua spesies itu hanya berukuran sekitar 6-8 milimeter," ujar Brindle.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya