- wwww.dailymail.co.uk/UC Berkeley Seismological Laboratory
VIVA.co.id – Kurun waktu selama setahun 2016 ini, tercatat ada 400 kejadian gempa bumi yang melanda di seluruh dunia. Fakta tersebut terungkap melalui aplikasi mobile bernama MyShake.
Meski berbentuk aplikasi, namun MyShake bisa dijadikan alat peringatan dini bencana, karena aplikasi berbasis Android itu bisa menangkap gempa dengan getaran sekecil 2,5 Skala Richter (SR). Getaran yang diterima MyShake itu bergantung pada detektor di ponsel yang mengukur gelombang seismik.
Dengan demikian, MyShake bisa menjadi alternatif bagi pemilik smartphone untuk mengetahui peringatan dini gempa bumi yang berada di sekitar dan memberikan waktu yang cukup untuk berlindung.
Meskipun begitu, seorang profesor dari Universitas California Barkeley, Richard Allen, yang memimpin proyek aplikasi MyShake, mengungkapkan informasi yang diberikan aplikasi tersebut memang tidak terlalu cepat.
"Tetapi itu menempatkan teknologi untuk memberikan sistem deteksi secara real time pada MyShake," ujar Allen dikutip dari Daily Mail, Kamis 15 Desember 2016.
Sejak resmi diperkenalkan pada Februari 2016, MyShake kini sudah diunduh lebih dari 220 ribu pengguna. Allen mengatakan, sepanjang itu ada sekitar 8 ribu sampai 10 ribu ponsel aktif menggunakan aplikasi MyShake.
Terhitung sejak Februari juga, MyShake mencatat sudah ada 400 kali kejadian gempa yang melanda di berbagai negara. Bahkan, MyShake pernah menangkap gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Ekuador pada 16 April lalu.
Para peneliti mengungkapkan, MyShake dapat dimanfaatkan bersama jaringan seismik tradisional seperti yang dioperasikan oleh US Geological Survey dan bertindak sebagai sistem mandiri di daerah dengan beberapa stasiun seismik.
Para pembuat MyShake berharap adanya aplikasi khusus gempa itu dapat membantu mengurangi cedera dan kerusakan dari peristiwa alam tersebut.
