Malaysia Klaim Tari Pendet

Depkominfo dan Deplu Perlu Redamkan Konflik

VIVAnews - Sebagai upaya untuk meredakan pertukaran komentar pedas antar warganegara Indonesia dan Malaysia di Internet, Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo menyebutkan ada dua pendekatan yang dilakukan.

Pertama, melakukan pendekatan diplomatik dengan melibatkan Departemen Luar Negri (Deplu). Dalam perkara ini, Depkominfo merasa berkepentingan karena pihak Malaysia lebih banyak menggunakan ranah maya. 

“Masalah kontennya, baik itu Tari Pendet, memplesetkan lagu Indonesia Raya, dan lain-lainnya, itu masalah substansi saja. Satu tahap kita serahkan kepada Deplu. Saya yakin mereka juga memiliki effort untuk meredam konflik antarnegara ini,” kata Gatot pada VIVAnews, 27 Agustus 2009. 

Kedua, hal ini adalah masalah teknis yang langsung terkait dengan Kominfo. Karena itu, Kominfo mengajak stakeholder dan pihak-pihak terkait untuk sama-sama meredam konflik.

“Seperti pada kasus Film Fitna, kita bisa menyelesaikannya dengan duduk bersama, dengan penyelenggara internet, pemilik layanan streaming, dan sejumlah pihak terkait. Setelah didiskusikan, masalahnya bisa selesai,” kata Gatot.

Adapun sebagai upaya preventif untuk menghindari perselisihan di media televisi maupun forum-forum online yang mungkin masih akan terjadi, Depkominfo juga sudah menyiapkan langkah-langkah.

“Pertama, kita cari tahu servernya ada di mana. Apakah benar psywar itu dimulai dari Malaysia, atau mungkin dari Indonesia, atau pihak ketiga yang sengaja ingin memecah konflik kedua negara,” kata Gatot. “Kita hindari dulu asumsi-asumsi negatif, coba untuk berfikir lebih jernih, sampai benar-benar terbukti,” ucapnya.

Selain itu, ucap Gatot, mereka juga punya badan yang bekerja mirip dengan Depkominfo, namanya Malaysia Commission on Multimedia and Communication atau MCMC. “Saya yakin, mereka juga mempunyai keinginan yang sama dengan kita. Malah, kalau untuk aturan, mereka lebih represif. Dibandingkan kita yang sedikit lebih bebas. Pemerintah Malaysia juga memiliki kuasa dalam ranah regulasi internet, transaksi elektronik, dan semacamnya, sehingga kami yakin Malaysia juga berupaya meminimalisir kegaduhan yang terjadi.”

“Langkah ketiga, kita meminta agar masyarakat mengurangi kegaduhan. Kalau kegaduhan lebih banyak diciptakan, ujung-ujungnya akan capek sendiri. Walaupun, saya perkirakan, kalau ini belum tuntas, ke depannya akan terjadi kasus serupa,” ucap Gatot.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024