24-11-1932: FBI Buka Laboratorium Kriminal

Lambang FBI
Sumber :
  • bergoiata.org

VIVA.co.id – Hari ini 84 tahun lalu, Biro Penyelidikan Federal (FBI) membuka laboratorium kriminal untuk bisnis di Washington DC, Amerika Serikat.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Pada 24 November 1932, laboratorium kriminal itu membuka untuk bisnis dengan menyediakan layanan mendeteksi kejahatan secara ilmiah.

Dikutip dari laman History, Rabu 23 November 2016, laboratorium kriminal itu dipilih untuk bisnis karena mengoperasikan satu ruangan dan hanya memiliki satu karyawan penuh, yaitu agen Charles Appel.

Polda Jatim Ungkap Pembobolan Bansos COVID-19 AS, Diapresiasi FBI

Mengawali layanan laboratorium untuk bisnis, saat itu laboratorium tersebut memang masih sangat minim dukungan peralatan. Tercatat, Kepala FBI kala itu, J. Edgar Hoover sangat sedikit memfasilitasi sumber daya dan alat canggih.

Mengingat keterbatasan peralatan, agen Appel sampai rela meminjam mikroskop dan perangkat semu-ilmiah yang disebut helixometer.

Tabrak Pemotor hingga Tewas, Pemobil 'Provost FBI' Jadi Tersangka

Konon saat itu, helixometer dipakai untuk membantu penyelidik atau peneliti untuk memeriksa laras senapan. Belakangan, perangkat semu-ilmiah itu melebihi fungsi awalnya.

Enam tahun setelah laboratorium dibuka untuk kepentingan bisnis, FBI baru turun tangan dengan menambahkan beberapa perangkat ke laboratorium tersebut. Alat yang dimaksud di antaranya mesin poligraf dan laboratorium mulai menjalankan uji deteksi kebohongan, untuk mendukung langkah penyelidikan.

Saat awal berdiri laboratorium kriminal FBI mengerjakan setidaknya 200 potongan bukti kejahatan dalam setahun.

Fungsi laboratorium kian optimal. Pada 1990, jumlah bukti kejahatan yang didalami agen penyelidikan itu hampir menembus 200 ribu bukti.

Pada saat ini, laboratorium kriminal FBI memeroleh 600 bukti baru setiap hari untuk pembuktian kejahatan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya