Begini Wujud Desa Pintar Masa Depan Idaman XL

XL Xmart Village 3.0
Sumber :
  • Viva.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – PT XL Axiata Tbk telah berhasil mengembangkan dua desa pintar di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yaitu Desa Cibeusi dan Desa Sunten Jaya.

Perusahaan Teknologi Jepang Siap Bantu IKN Jadi 'Smart City'

Dua desa yang mempunyai objek wisata itu kini sudah berbasis teknologi untuk mengembangkan potensi dan sumber daya desa.

Meski telah lancar melahirkan desa pintar melalui program Xmart Village 3.0, XL mengaku tak berpuas diri. Operator telekomunikasi itu ingin terus mengawal desa pintar yang mereka lahirkan itu.

Membangun IKN jadi 'Smart City'

"Kami tak ingin hanya sekedar CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) saja, tapi ada kontinyu. Kami menggodok layanan untuk dikembangkan terus menerus dan bisa memasarkan hasil produksi warga dengan smartphone mereka," ujar Chief Digital Services XL, Joseph Lumban Gaol di Cibeusi, Lembang, Subang, Rabu 23 November 2016.

Joseph mengatakan, XL ingin terus mengawal desa pintar yang dibangun dan menciptakan ekosistem yang makin membuat sumber daya desa makin berkembang.

Intip Paket Investasi Smart City di IKN yang Ditawarkan ke Pengusaha China hingga AS

Bentuk pengawalan yang dimaksud yaitu XL akan menghadirkan berbagai industri ke desa pintar tersebut, sehingga memudahkan konektivitas warga desa. Joseph menyebutkan, industri yang bisa dihadirkan di desa pintar yaitu keuangan, transportasi, retail, periklanan dan media, sampai e-commerce.

Joseph menjelaskan, untuk industri keuangan, ke depan XL bisa menghadirkan layanan perbankan, layanan keuangan berbasis digital misalnya XL Tunai sampai asuransi ke warga desa sehingga menambah konektivitas. "Dengan hadirnya perbankan maupun asuransi, maka nantinya warga desa bisa menjadi subyek micro lending," ujarnya.

Beriringan dengan masuknya industri perbankan dan layanan keuangan digital ke desa, maka bisa hadir pula industri transportasi, logistik ke kampung pintar tersebut. Dia menggambarkan, hadirnya layanan transportasi online maupun logistik berbasis online, menarik untuk dicoba.

"Jadi konsepnya uberisasi. Seperti menghadirkan layanan layaknya Gojek ke desa. Atau menghadirkan industri airlines juga, misalnya untuk pemesanan airlines," jelas dia.

Industri lain yang masih memungkinkan untuk diintegrasikan dalam konsep desa pintar yaitu retail dan fast moving consumer goods (FMCG) juga bisa turut meramaikan desa pintar.

Dalam hal ini, gambarannya, membuat proses distribusi produk atau jasa desa pintar terdigitalisasi.

Kemudian, untuk makin mempopulerkan desa pintar, kata Joseph, ke depan industri periklanan dan media bisa turut terjun untuk mengambangkan kawasan tersebut. Industri ini bisa mengambil peran promosi maupun penyebaran informasi profil desa pintar.

Terakhir, bagi Xl, industri e-commerce juga bisa diintegrasikan dalam konsel desa pintar. Kehadiran industri baru ini bisa membua akses warga desa untuk menjual produk mereka, di marketplace misalnya di Elevenia sampai Tokopedia.

Dengan bentuk pengawalan tersebut, Joseph mengatakan, XL akan mendapatkan dampak positif berkembangnya desa pintar. "Dengan berdayanya masyarakat desa pintar dan konektivitas, maka pendapatan kami nanti bisa bertambah," kata dia.

Sebagai informasi, program Xmart Village XL Axiata ini telah dirintis sejak 2014. Kerja sama XL dan ITB itu telah menghasilkan Xmart Village 1.0, di Desa Kamujang (Bandung) dan Desa Darajat (Garut), Xmart Village 2.0 di Desa Lamajang (Kabupaten Bandung)/dan Desa Cipanding (Sumedang). Kini yang sedang berjalan adalah Xmart Village 3.0 di Desa Cibeusi dan Desa Sunten Jaya (Subang).

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya