Samsung Transfer Ilmu ke Siswa Madrasah di Bekasi

Samsung
Sumber :
  • REUTERS/Albert Gea/Files

VIVA.co.id – Pangsa pasar Samsung di Indonesia cukup besar. Tidak hanya smartphone, tapi juga berbagai perangkat elektronik lain. Tak heran jika kemudian Samsung merasa bertanggung jawab untuk bisa membangun bangsa Indonesia melalui transfer ilmu.

Tablet Samsung yang Baru bikin Penasaran

Salah satu sekolah yang dipilih adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Kota Bekasi. Beberapa karyawan Samsung yang bergabung dalam program Employee Volunteer, melakukan transfer knowledge. Tidak hanya mengajarkan aplikasi komputer, tapi juga membuat barang khas Samsung.

Dalam pantauan VIVA.co.id, Rabu, 23 November 2016, kegiatan tahunan yang dinamakan Global Volunteer Month ini memperlihatkan beberapa karyawan Samsung yang mengajarkan penggunaan aplikasi Excel, melakukan pengecatan dan pembersihan sekolah agar terlihat rapi dan nyaman. Selain itu mengajarkan keterampilan membuat layang-layang khas Korea Selatan, yakni Bang-Pae Yeon yang berarti perisai dan Gaori Yeon yang berbentuk ikan pari.

Seluruh Personel AD, AL dan AU Dilarang Pakai iPhone, Bolehnya Samsung

Team Leader Employee Volunteer Program Samsung Electronics Co. Ltd, Kim Do Hun, mengatakan bahwa mereka mengajarkan Microsoft Excel selama 16 jam kepada para siswa. Para guru pun diberikan sekitar 25 unit tablet Samsung Tab A untuk mendukung fasilitas belajar mengajar di sekolah ini. 

"Mereka sangat antusias untuk belajar. Para guru bisa gunakan tablet untuk mencari dan membuat materi pengajaran agar menjadi lebih menarik. Tim kami pun langsung mengajari cara pengoperasian kepada para guru," kata Kim kepada VIVA.co.id.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Samsung Employee Volunteering 2016

Tidak hanya di Indonesia, kegiatan ini juga ternyata dilakukan di beberapa negara lainnya. Dilaksanakan sepanjang bulan Oktober hingga November. Di Indonesia sendiri, Aksi Bulan Sosial dilakukan pada tanggal 21 sampai 24 November nanti. 

"Yang memilih (lokasi bantuan) itu dari pusat di Korea. Dicari lokasi yang paling dekat dengan pabrik kita di Indonesia, Cikarang. Sekolah ini (MAN 2) yang dipilih," ujar Vice President PT Samsung Electronics Indonesia, KangHyun Lee.

Lee menyebut, kegiatan transfer knowledge di MAN 2 ini melibatkan tiga pihak, terdiri dari perwakilan Samsung di Korea sebanyak 15 orang, perwakilan dari pabrik Samsung di Cikarang sebanyak 10 orang dan Samsung Jakarta sekitar 15 orang. 

Kegiatan Sosial Bernilai Miliaran

Selain memperbaiki sekolah, selama Aksi Bulan Sosial Samsung, juga telah memberikan bantuan bencana, mendirikan rumah belajar, program Sono School, beasiswa dan bantuan lainnya. Di Indonesia, Aksi Bulan Sosial sudah dilakukan sejak 2010, dan pertama kali secara global sejak 1995.

"Kita tidak bisa menghitung dana yang habis karena banyak pihak dan tenaga yang ikut berpartisipasi, seperti karyawan Samsung sendiri," kata Lee.

Tapi, dia mengatakan, seperti untuk membangun satu rumah belajar saja menghabiskan dana lebih dari Rp3 miliar. Saat ini telah ada lima buah rumah belajar yang didirikan oleh Samsung. 

Kemudian program Sono School, kata Lee, bisa memakan dana sebesar lebih dari Rp6 miliar. Sono School Jakarta merupakan program untuk personil medis demi menambah pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan peralatan USG melalui pelatihan menggunakan peralatan medis Samsung. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya