Kota Besar Tak Jadi Sasaran XL untuk Terapkan Kota Pintar

Kota berbasis teknologi kini menjadi sasaran provider selular.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus T. Harjanto

VIVA.co.id – Smart city atau kota pintar merupakan konsep yang memungkinkan sebuah kota dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara solutif melalui sentuhan teknologi. Tentu, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, pengadopsian kota pintar menjadi sebuah keniscayaan.

Begini Cara XL Axiata Buat Pelanggan Tidak Pindah ke Lain Hati

Sampai saat ini, Jakarta dan Bandung menjadi contoh besar yang berangsur-angsur merubah wajah kotanya ke bagian kota pintar. Sementara itu, PT XL Axiata TBk (XL) baru mengimplementasikan di tiga kota mulai dari Yogyakarta, Lombok, dan Pemalang.

Head of Internet of Things XL Axiata, Arifa Febriyanti, menuturkan bahwa XL tidak akan lagi menyasar kota besar untuk didorongnya agar mengadopsi konsep smart city. Operator yang identik dengan warna biru ini lebih membidik kota kedua.

XL Axiata akan Bersih dari 3G, Hanya Ada 4G dan 5G

"Kalau kota seperti Bandung atau Jakarta kan sudah ada programnya sendiri. Kita sedang bicara dengan kota yang tidak sebesar Jakarta atau Bandung," ucap Arifa ditemui usai acara Press Conference Grand Final Smart Digitizing Competition di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 15 November 2016.

Sampai saat ini, XL masih memetakan kota mana yang akan didorong untuk mengadopsi konsep kota pintar. Alasan XL tak seagresif untuk melancarkan kota pintar yang ditawarkan pihaknya ke kota yang dituju, bukan tanpa alasan.

XL Axiata Lagi Semringah

Arifa menjelaskan berdasarkan pengalamannya, XL pernah memberikan solusi kepada suatu kota untuk menyelesaikan permasalahannya. Namun, dikarenakan tidak 'dirawat' dengan skala berkelanjutan solusi tersebut, maka solusi tersebut menjadi hanya muncul sesaat ke permukaan.

"Kita lebih suka, kita berikan solusi yang sudah matang kepada kota yang bisa diterapkan di kota tersebut. Dikarenakan, solusi itu juga tergantung dari kematangan pemerintah daerahnya. Kalau tidak di pelihara (solusinya), itu tidak ada gunanya," ucapnya.

Maka dari itu, lanjut Arifa, bahwa pihaknya masih enggan untuk membeberkan berapa kota yang akan disasar oleh XL soal smart city ini di tahun depan.

"Kita sedang kumpulkan solusi-solusi yang diinginkan oleh suatu kota dan kita matangkan solusi tersebut. Smart city itu tergantung dari kebudayaan, pemerintah daerah, hingga masyarakat, ini soal perubahan kebiasaan dari manual menjadi otomatis," tuturnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya