Facebook Dituding Punya Andil Menangkan Trump

Ilustrasi pengguna Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files

VIVA.co.id – Berbagai perusahaan teknologi merupakan sektor yang paling oposisi terhadap keberadaan Donald Trump untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru menggantikan Barrack Obama. Namun, menyebar isu bahwa Facebook merupakan perusahaan teknologi yang turut andil dalam pemenangan Trump.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Sebagai media sosial, Facebook adalah yang paling populer untuk saat ini. Jumlah pengguna Facebook telah mencapai 1,79 miliar yang tersebar di seluruh negara. Keberadaan Facebook melalui informasi-informasinya diisukan telah memengaruhi pendapat seseorang hingga pemilihan presiden AS kemarin.

Facebook dituding telah membantu kemenangan Trump dengan berita-berita palsu yang terkumpul di situsnya, sehingga turut memengaruhi penggunanya dalam pemilihan Trump yang mengalahkan pesaingnya, Hillary Clinton.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Sebagai pemilik dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg menjadi sasaran kritikan terkait media sosialnya yang diduga ikut memainkan peran pemenangan Trump. Zuckerberg segera menanggapi tudingan itu.

"Gagasan berita palsu di Facebook memengaruhi kondisi pemilu itu sungguh sangat ide yang sangat gila," ujar Zuckerberg dalam konferensi teknologi, Techonomy, di California seperti diberitakan BBC, Jumat, 11 November 2016.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

Zuckberg menyangkal bahwa maraknya berita-berita palsu yang turut memengaruhi pemilu kemarin, diduga berasal dari tim kampanye Trump. "Jika Anda percaya, saya tidak menempatkan berita palsu untuk memengaruhi masyarakat untuk memilih Trump," ujarnya menegaskan.

Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024