Jurus Samsung Genjot Produk Rumah Tangga

Jo Semidang, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Samsung Electronics berupaya untuk mendorong penjualan produk pada lini home appliance atau peralatan rumah tangga di Indonesia. Hal ini untuk meyakinkan kepada pelanggan, Samsung tak hanya sebagai produsen handset, melainkan juga perusahaan elektronik.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Sebab, saat ini, penjualan produk Samsung masih dikuasai oleh perangkat telekomunikasi, mulai dari tablet hingga smartphone. Namun, Samsung tak menyebutkan secara pasti berapa komposisi penjualan produk-produknya di Tanah Air.

"Saya tidak bisa menyebutkan datanya, tapi handset masih tinggi (di atas 50 persen) tapi tidak dominan," ucap Corporate Marketing Director, Samsung Electronics Indonesia, Jo Semidang, ditemui di acara Alfacart, Asiatale, Jalan Senopati, Jakarta, Rabu 9 November 2016.

Tim Cook Datang ke Indonesia Besok, Apple Turun Takhta

Terlebih saat ini, perusahaan asal Korea Selatan itu juga mengajak konsumen untuk bisa berbelanja produk secara online, baik melalui distributor atau pun para pemain e-commerce. Semidang mengatakan, penjualan handset pada platform online lebih dominan dikarenakan proses pengirimannya yang lebih mudah.

"Kalau seperti kulkas, kan itu tentunya sangat berat untuk dikirim ke berbagai daerah. Jadi, 80 persen produk kami di online didominasi oleh handset. Kalau yang lainnya itu masih terkendala soal logistik," ucapnya.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

Jo menuturkan, sejak awal 2016, pertumbuhan penetrasi Samsung sebesar 48 persen untuk kategori peralatan rumah tangga tersebut. Namun, produk-produk tersebut untuk penjualan secara online baru tumbuh 25 persen.

Merujuk pada laporan Euromonitor, dibanding dengan negara tetangga, penetrasi produk elektronik rumah tangga milik Samsung di Indonesia masih rendah. Euromonitor mencatat pada 2016, mesin cuci penetrasinya 33 persen, AC (36 persen), dan microwave (2 persen).

"Oleh karena itu, melalui e-commerce, kami berharap dapat memberikan akses yang lebih mudah kepada konsumen untuk memiliki peralatan rumah tangga elektronik," kata Jo. 

Ketika ditanya kemungkinan Samsung untuk menjual produknya sendiri dengan langsung menyasar konsumen. Jo menjelaskan, hal itu tidak mungkin terjadi. Sebab, secara regulasi, itu bertentangan jika perusahaan langsung menjual produknya ke masyarakat.

"Kami hanya bisa menjual produk-produk melalui distributor dan partner online. Saat ini, kami sudah bermitra dengan delapan e-commerce yang merupakan jajaran teratas," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya