Banyak yang Salah Paham, DBD Tak Menular Antarmanusia

Teknisi laboratorium entomologi Batan memasukkan tangan ke dalam sangkar nyamuk Aedes jantan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Banyak yang terkecoh mengenai pernyataan manusia yang terinfeksi penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa menular ke manusia lainnya. Ada sebagian yang meyakini demam berdarah bisa menular melalui orang ke orang. Misalnya saat orang digigit nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor panyakit dan nyamuk lain menggigit orang yang tertular itu, kemudian nyamuk itu menggigit orang sehat, maka orang sehat bakal ikut terinfeksi. 

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat

Ternyata pernyataan itu ditolak mentah-mentah oleh ahli Entomologi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Ali Rahayu. Dia menjelaskan, yang menyebarkan virus demam berdarah adalah tetap vektornya.

"(Bukan) ketika ada orang sakit, (kemudian) menggigit orang. Bukan langsung dari orang sakit ke orang sakit," kata Ali saat ditemui di Gedung Batan, Pasar Jumat, Jakarta, Senin 7 November 2016.

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas

Dia menjelaskan, saat nyamuk terinfeksi virus penyerang manusia bertelur, maka telur itulah perlahan juga membawa virus. "Dari telur, telur nanti menetas, jadi larva, pupa, nyamuk. Nyamuk menggigit lagi," ujarnya menjelaskan. 

Siklus itu berjalan  begitu seterusnya. Nyamuk terus bertelur meninggalkan telur yang perlahan menginfeksi virus, yang sebenarnya sudah mengandung virus. 

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

"Jadi nyamuk ini (nyamuk terinfeksi virus) berkembang terus dan terus. Makanya kalau di suatu kompleks terkena, itu mutar terus," ujarnya menambahkan.

Batan baru memperkenalkan Teknik Serangga Mandul (TSM) untuk membasmi nyamuk demam berdarah tersebut. Teknik ini diklaim sebagai teknik yang efektif untuk menekan populasi vektor penyebab demam berdarah dan zika.

TSM merupakan teknik memandulkan nyamuk Aedes jantan dengan menggunakan sinar gamma. Jika dilepas, sang jantan kawin dengan betina maka tidak akan terjadi pembuahan atau telur tidak berisi. 

TSM dianggap hemat biaya, karena tidak perlu banyak biaya untuk pengembangbiakan nyamuk jantan yang dimandulkan sinar gamma. Pengganti untuk memandulkan pun bisa dengan sinar X. Teknik ini ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi seperti fogging. 

Batan juga menegaskan TSM terbilang efektif, karena hanya dengan sekali siklus saja, betina tidak bisa menghasilkan telur. Induk jantan dan betina bakal mati pada waktunya, nyamuk jantan dua minggu setelah kawin, sedangkan betina dua bulan selama periode telur. 

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya