Penjahat Siber Sasar Email dan Tanda Tangan Digital

Presiden Direktur PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung S Bakti
Sumber :
  • dok.ist

VIVA.co.id – Di era digital, data menjadi pusat informasi utama dan menjelma sebagai aset berharga, layaknya tambang emas modern. Oleh karena itu, perlindungan keamanan data menjadi hal yang telah diperhitungkan.

Pejabat dan Politisi Aman Kok Main TikTok, Ada Tapinya

Hal ini diungkap oleh Presiden Direktur PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung S Bakti. Dia membeberkan beberapa contoh kejahatan siber atau cybercrime seperti mengambil akun orang lain, memasukkan hidden program, membuat zombie (menyerang orang lain dengan akun yang lain), atau mencuri data/informasi.

"Yang menjadi sasaran empuk penjahat siber, untuk mencuri data, adalah email dan tanda tangan digital. Surat elektronik (email) dan tanda tangan digital (digital signature) untuk saat ini tidak luput dari serangan pihak-pihak yang tidak bertanggungj awab," kata Agung dalam keterangan resminya, Sabtu, 5 November 2016.

Facebook Buat Masalah Lagi, 14 Juta Pengguna Kena Dampaknya

Menurut Agung, target serangan ini bisa individu atau organisasi, di mana penyerang bisa membuka lampiran dokumen dan mengganti data informasi yang dikirimkan. Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan pelindung privasi khusua untuk email dan digital signature.

"Kami punya Email Guard dan IndoSign, untuk mengantisipasi dan menangkal kejahatan pengambilan data penting perseorangan, kelompok hingga negara. Ini merupakan teknologi antisadap pengamanan data yang sepenuhnya dibuat dan dikembangkan oleh anak bangsa," klaim Agung.

Facebook Bakal Susah Intip Pengguna

Dijelaskan Agung, email Guard adalah layanan secure email yang menerapkan metode pengacakan data (enkripsi) pada saat proses pengiriman email, sehingga informasi yang dikirimkan melalui layanan ini terjaga kerahasiaannya. Sedangkan IndoSign merupakan platform untuk mendistribusikan dokumen digital secara aman.

"Pengguna hanya memerlukan peramban modern untuk membuka dan menandatangani dokumen,” kata Agung.

Dia mengklaim bahwa Email Guard dapat memastikan keabsahan email yang dikirim oleh pengguna lainnnya, sehingga pengirim tidak dapat menyangkal telah melakukan pengiriman email.

Karena tidak jarang pelaku kejahatan mengatasnamakan dirinya sebagai orang lain untuk mengelabuhi target korbannya. Email Guard mampu mengetahui keaslian email pada setiap pesan masuk yang diterima oleh pelanggan.

Sementara itu, IndoSign memiliki fungsi sebagai penanda pada data yang memastikan bahwa data dokumen tersebut adalah yang sebenarnya, tidak ada yang berubah. IndoSign mendukung beberapa penandatanganan dalam satu dokumen dan tanda terima transaksi dapat diaudit.

“Seluruh produk ICK dilengkapi dengan teknologi enkripsi kuat standar militer yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan level keamanannya,” jelas Agung.

Enkripsi, katanya, memberikan tingkat keamanan dan privasi yang lebih tinggi bagi setiap pengguna Email Guard dan IndoSign. Jadi ketika pengguna melakukan aktivitas seperti mengirim email atau melakukan penandatanganan digital, data dilindungi dengan keamanan berlapis. Data dipastikan benar-benar aman dari serangan atau “Man in The Middle Attack”.

“Seluruh produk ICK dijamin anti audit, anti forensik dan tidak dapat dilacak,” tuturnya.

Produk-produk yang dikembangkan ICK selain untuk perlindungan keamanan kepentingan swasta dan pemerintah sipil, produk ICK juga dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan kepolisian, lembaga intelijen dan militer. Bahkan, ICK mengklaim telah membangun manufaktur mesin sandi pertama Indonesia untuk memproduksi beberapa perangkat keras antisadap besutannya kawasan BSD Tekno Tangerang Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya